Minggu, 28 April 2013

Nonton Penganugerahan Srikandi Blogger via Live Streaming KoplakYoBand

Siang hari pulang kegiatan
kubuka fb, masih di Beranda, ternyata para sahabat yang tergabung di komunitas Kumpulan Emak-emak Blogger telah memenuhi wall dengan status dan foto-foto yang aduk maaak ... bikin ngiler pengen ada disana. Apadaya waktu dan bentrok acara tak mengijinkanku untuk bergabung dengan para emak hebat dan inspiratif itu.

Hari ini, Minggu 28 April 2013 adalah acara puncak penganugerahan Srikandi Blogger 2013 yang diadakan oleh KEB dalam rangka memeriahkan ultahnya yang baru menginjak 1 tahun. Wow keren kan? Baru satu tahun, tapi kiprahnya sudah nampak dimana-mana. Angkat topi tinggi-tinggi buat makpon mak Mira Sahid, dan para makmin seperti mak Sary Melati, Indah Juli, Irma Susanti, Sumarti Saelan dan lain-lain. Pengen meluk satu satu sekaligus salaman plus kenalan (hihi ... soalnya belum semuanya kenal sih

Adegan dibuka dengan live musik, panggung masih kosong, hanya tersedia satu buah kursi merah dan latar panggung bertuliskan Srikandi Blogger 2013 dengan tulisan indah plus dibawahnya "Aktualisasi Perempuan di Era Digital", dalam nuansa warna khaki, pink, hijau pupus dan hitam, keren ... Dan anak-anak berlarian di bawah panggung. Live streaming masih ketangkep patah-patah.
Pada jendela lain, aku tersambung dengan neng Dey, mak blogger dari Lembang yang ada di perhelatan itu bersama, mak Nchie Hanie dan mak Alaika Abdullah. Ternyata memang sedang break istirahat sholat dan makan. Baiklah, aku kemudian mengejar kerjaan lain berupa menulis puisi yang masuk Deadline tanggal 30 April 2013 ini. Ya, seorang sahabat mengundangku untuk gabung di Antologi Kamboja (Ketika wanita bicara). Terimakasih sudah ngajak saya, mbak Lentera Al Jazhira. Selesai 2 buah puisi, alhamdulillah ...

Kembali buka live streaming. Acara sudah dimulai. Dua orang MC, lelaki dan perempuan (siapa ya mereka? ngajak salaman ah ) memandu dengan hangat berbalut busana nasional hijau pupus. Kemudian diputar film produksi Srondol Film tentang kegiatan Daput KEB dalam mempersiapkan perhelatan ini. Beberapa makmin berbicara tentang kegiatan para emak blogger dan memberikan kesan yang asik-asik. dari situ aku jadi tahu lebih dekat wajah-wajah mereka, para perempuan inspiratif ini.

Ada yang lucu. Namanya juga emak-emak, kemana-mana ya gak lengkaplah kalau gak ngajak juga para krucil. Naah, untuk membuat para krucil ini tak jenuh (pantesnya ini ya yang jadi salah satu alasan makmin) ketika ikut ngumpul bareng emak-nya, dan sekaligus membuat mereka tampil lebih PD, maka dibuatlah acara Fashion show anak-anak.
Kehebohanpun terjadi. Anak-anak 'jalan' dengan iringan musik Kumpul Bocal -nya Vina Panduwinata. Fotografer sibuk memotret, para emak sibuk memberi semangat, dan ... anak-anak ada yang sibuk lenggak-lenggok ada pula yang lari nangis ngumpet di kaki emaknya, mungkin kaget liat para emaknya rame hihi ...
Seruuu ...
Sungguh, saya angkat jempol deh buat panitia dan semua pengisi acara plus yang hadir. Kalian memang luar biasa.

Sayang ...
kemudian gambar di live streaming itu hilang.
kenapa. ya?
Nah tuh jalan lagi.
Horeee ... tepuk tangan buat bunda Yati Rachmat yang dapat penghargaan Life Achievement karena prestasinya yang terus semangat ngeblog dan berbagi via tulisan maupun silaturahim meski usianya sudah memasuki kepala 7.  Semoga semangatnya menulari para emak untuk terus berkarya, yaa...

Sedangkan yang terpilih sebagai   Emak Inspiratif adalah Mak Haya Aliya Zaki. Salah satu bukunya yang berujudl Hialngnya Berlian Pink baru saja saya dapatkan dari acara GA nya blog bunda Yati Rachmat.
Anazkia, blogger hebat yang tinggal di Malaysia terpilih sebagai Srikandi Favorit. Anazkia ini yang dulu memprovokasiku untuk terus ngeblog. Peluk Ana.
Mak Myra Anastasia sebagai Srikandi Persahabatan.
Dan Acer Srikandi Blogger 2013 jatuh kepada .... : Mak Alaika Abdullah.
Alhamdulillahirabbil'alamiin ...

Pokoknya buat seluruh finalis, kalian semua pemenangnya.
Buat pemenang : Selamat dan sukses, semoga terus memberi inspirasi buat kita, ya, mak.
Buat seluruh dewan juri dan panitia serta semua pihak tanpa kecuali, selamat. Kalian memang luar biasa!
Peluk satu per satu.



Selasa, 23 April 2013

Ketika Tanda-tandaNya Terabaikan


Masih dengan setumpuk sesal, meski tak sepengap kemarin.
Benar, waktu akan membuat semuanya menjadi lain, tapi Alya tak pernah menduga akan selekas ini beban itu terangkat dari dadanya. Dan itu patut disyukuri, sebab dengan demikian tak perlu lagi ia menahan ledakan yang tak mampu dieksekusi.

Hari ini sudah asar. Peristiwa kemarin masih segar dalam ingatan.
Ruangan kecil berbentuk kotak dengan mesin penarik uang di hadapan. Anjungan Tunai Mandiri. Disanalah semuanya bermula. Alya tertegun dalam situasi seolah de javu. Bukan, bukan de javu, entah apa namanya. Alya hanya tahu,  ia telah memperkirakan saat ini sebelumnya, karena tanda-tanda itu telah dikabarkan berkali-kali selama tiga hari terakhir. Kemarin Alya tak mau larut dan mengikuti, ia coba melawan, bahwa semua itu bukan tanda-tanda melainkan kerikil kecil yang harus disiasati, meski iapun ragu dengan pendapatnya. Kini, ia tahu bahwa tanda-tanda itu benar, dan ia tak mampu menghindar. Tak bisa menghindar lebih karena ia mulai dipenjara oleh ketakutannya sendiri. Maka ketika  seseorang menuntunnya untuk menekan tombol ini itu kemudian meninggalkan kartunya terselip dalam mesin, ia tak bisa berpikiran lain selain menurut. Ia yakin tidak sedang dihipnotis. Tapi ... entahlah, ia telah tertipu. Alya sungguh merasa dirinya sangat bodoh!

Tanpa ampun sesal menjerat dirinya. Alangkah bebal ia.
Usai semuanya berlalu, Alya bebenah. Membenahi kealpaan, memblokir tabungan meski kemudian ia tahu saldonya telah terkuras, beruntung tak sampai habis karena ada limit penarikan. Melapor ke pihak kepolisian, menjalani BAP. Selesai segala urusan, ia kemudian tersungkur di atas sajadah.

Laa ilaaha illaa anta subhanaka innii kuntu minadz dzalimiin ... 
Tiada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau, Ya Allah, Maha Sucilah Engkau, sesungguhnya hamba benar-benar golongan orang-orang yang aniaya (Al-Anbiya 87)

Benar, Alya telah alpa. Alpa memahami begitu banyak pertanda yang telah diberikan Tuhannya. Sebetulnya Alya sempat merasakannya. Pertanda itu. Namun ia abaikan. Ia telah aniaya terhadap dirinya sendiri. Dan inilah hasilnya. Maka siapa yang patut dipersalahkan?
Ketika sesuatu yang buruk menimpa sesiapa saja, itulah musibah, atau ujian, atau peringatan, atau apapun namanya yang penting bukan bernama azab (Naudzubillahi min dzalik). Maka ucapkan Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Bahwa semuanya adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Apa sih sesungguhnya yang kita punya? Tidak ada!

Alya faham itu, kemudian dibukanya mushaf. Sesungguhnya mushaf Al-quran bukanlah sekedar bacaan, ia makhluk. Hidup, dalam dada setiap mukmin yang ihsan. Berbicara, berdialog, menjawab apa yang kita bisikkan, sebab ia-nya sejatinya adalah kalamullah, firman Tuhan, sabda Allah, maka ia-nya sungguh mampu menjawab setiap tanya sesiapa yang ingin bertanya. Dan Alya beroleh jawaban.

"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. (Al-Baqarah: 45-46)

Beruntung Alya masih bugar, tak kurang apapun. Tubuhnya tak teraniaya, selamat, tak disakiti. Uang bisa dicari, rizki bisa hadir dalam bentuk tak terkira. Dan balasan Tuhan bagi orang yang sabar dan sholat tak pernah meleset. maka untuk apalagi ia menyesali semuanya? Masa-masa sesal telah berlalu, hilang bersama aliran air mata ampunan yang ia pintakan di atas sajadahnya itu. Bersama mushaf, bersama keinsyafan yang kian membubung. Betapa manusia tak pernah punya daya apapun, selain belajar iqra', membaca, apapun yang dikirimkan Allah sebagai pertanda, sebagai ilmu yang kelak melahirkan pemahaman yang mendalam akan sesuatu nilai dalam hidup. Dan setiap orang akan diberi kefahaman itu sesuai dengan kapasitas dan kebutuhannya. Tak akan pernah tertukar.

Dan benar adanya, Al-quran adalah syifa bagi segala macam sakit. Asy-syifa-u limaa fish-shudur, obat bagi segala macam sakit yang bersemayam dalam hati.

Hari ini Alya tahu Tuhan tak pernah berhenti mengasihinya, ia yang alpa memahami.