Minggu, 20 Desember 2015

Waktu

Hari ini ulang tahunku.
Sebelas hari lagi tahun baru.
Penanggalan setiap hari berubah. Berganti nama berganti peran berganti catatan.

Aku menekuri detik ini.
Lalu sesudah ini apa?
Benarkah waktu yang membuat kita jadi seseorang, jadi berubah lebih baik?
Ataukah waktu tak berbuat apapun selain menyeret kakinya sendiri hingga hitungan yang bahkan itupun dibuat oleh manusia?

Ketika putaran hari tak memberikan apapun bagi kita. Sejatinya kita mesti bebenah. Kembali pada kesejatian. Bicara pada sendiri. Apa yang telah dilakukan. Apa yang telah diucapkan. Apa yang telah dituliskan. Benarkah kita benar-benar pernah ada dan hidup?

Setiap Detik, bukan Setiap Hari

“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.”

Hadits di atas sejatinya menjadi pemicu untuk senantiasa melakukan hal-hal baik saja. Meski senyatanya sebagai manusia kita tak selalu mampu betada di level terbaik.

Bukan setiap hari upaya itu dilakukan, tapi setiap detik. Sebab godaan untuk berleha atau sekedar mencari kenyamanan kerap malah menceburkan kita pada pola hidup hedonis bila saja kita tak mampu menyikapi dengan bijak.

Tetap luruskan niat pada setiap helaan nafas kita, bahwa apa saja yang sedang kita lakukan semuanya semata untuk beribadah kepada Allah.

Kamis, 17 Desember 2015

KANGEN MAMAH

Ini foto di rumah mamah di Bandung. 


Karena saya dan suami tinggal dan bekerja di Garut, saya tak terlalu sering bertemu mamah. Tapi dalam sebulan paling tidak saya sempatkan untuk menemuinya, bukan hanya memenuhi rasa kangen, tapi lebih pada memberi beliau ketenangan (juga kebutuhan kita untuk memuliakan) bahwa anak mantu dan cucunya selalu membutuhkan kehadiran serta doa-doanya yang mustajab. Ini perlu beliau ketahui, sebab orang tua kadang merasa diabaikan bila kita tak mengabari atau sekedar menelpon dan berbincang santai dengannya. Mereka sejatinya tidak membutuhkan pemberian materi berlebih dari putera-puterinya. Perhatian serta kehadiran kita lah yang membuat hati mereka hangat dan berbunga, terlebih saat usianya beranjak sepuh.

Saat foto ini dibuat, kami (saya dan suami) datang tidak menginap, cuma beberapa jam saja, sebab si bungsu gak ikut (dia sekolah), lagipula kami berdua tidak sedang libur kerja. Entahlah saat itu saya dan suami merasa ingin menengok mamah.  Jadi, pergilah kami menemuinya. Alhamdulillah beliau dalam keadaan baik dan sehat.
Semoga Allah swt memberinya usia yang berkah dan kami dimampukan untuk memuliakannya. 
Aamiin ya Allah ...

Foto ini diikut sertakan dalam GA sehari : Aku dan Ibuku


Selasa, 08 Desember 2015

Tips Menghadapi Orang Yang Terlalu Perhatian




Ada orang suka kepada kita?
Tentu saja senang dan menyenangkan. Daripada berhadapan dengan orang yang membenci kita, kan? Aiih ...gak mau deh!

Suka diperhatikan? Tentu saja, tapi bila perhatian itu berlebihan, gimana ...?? Masih suka?

Ya, bila sikap tersebut terasa berlebihan dan  tidak pada tempatnya, rasanya juga gak enak, kan? Kadang membuat kita jadi serba-salah. Apalagi bila orang tersebut hampir tiap hari bertemu, misalnya karena tetanggaan atau karena ia teman kerja di kantor. Berlainan jenis lagi. Wadduuh ...

Berikut ini beberapa tips agar kita gak harus terjebak pada hubungan yang tidak menyenangkan.

Jumat, 02 Oktober 2015

CFD : Dari Love Story hingga Raibnya Motor (Butut)

Apakabar, hari Minggu?
Biasanya, Minggu pagi adalah waktunya olahraga, minimal jalan-jalan ke Car Free Day, atau sekedar senam di pekarangan rumah, menikmati udara pagi yang bersih. Ya, kan?

Nah, akan kuceritakan sebuah hari yang indah Minggu yang lalu.
Indah?
Iya.... :  I-n-d-a-h. 
Yang endingnya : Motor Raib alias menghilang (abrakadabra) ...eng ...ing ...eng ...

Yuk cerita, sambil ngupi juga boleh ... (sediain bajigur)

Selasa, 23 Juni 2015

#6 Shaum Keenam : Harga Sebuah Ilmu

Saya masih terpesona dengan anak-anak hafidz/hafidzah di acara Hafidz Quran Trans 7.

Siang itu saya saksikan Ziyad (8 tahun)  dan Dinna (7 tahun) terisak sambil mengatakan bahwa mereka kangen orangtuanya. Ziyad ingat neneknya di Makasar, sedangkan Dinna kangen ibunya di Jawa Timur.

Tadinya saya berfikir bahwa mereka berpisah dengan orangtuanya selama mengikuti kompetisi hafidz quran ini saja, mungkin sekitar hitungan hari atau seminggu dua minggu. Wajar mereka kangen dan ingin bertemu nenek atau ibunya. Jangankan anak kecil, kita saja yang sudah dewasa bila ingat ibu, suka sedih dan ingin lekas bertemu. 

Tidak tahunya, kenyataan terkuak setelah Dinna ditanya : 
+ kapan terakhir Dinna ketemu ibu? 
- dua tahun lalu

*dua tahun?? Saya terhenyak.

Minggu, 21 Juni 2015

#4 Shaum Keempat : Tentang Ayat-ayat

Bismillahir rahmaanir rahiim …

Saya lupa harinya, kalau tidak salah shaum pertama, dalam tayangan hafidz quran di Trans 7, puteri ustadz Yusuf Mansur, Wirda, melantunkan ayat suci Al-Quran. Suaranya merdu dan menyentuh. Hingga tiba di tengah ayat, ia tersendat, suaranya tercekat menahan haru. Dan itu menular. Saya ikut meneteskan air mata. Kenapa? Kan saya gak tahu artinya? Entahlah … keharuan selalu mudah menulari saya. Tapi bukan itu, saya tahu ada yang lebih dahsyat dari sekedar terbawa suasana.

Usai mengaji, Ali dan Zeezee sang pembawa acara bertanya, ternyata Wirda tidak tahu penyebabnya, iapun tidak tahu arti yang dia baca. Tiba-tiba saja keharuan menyeruak dan melahirkan tangis. Setelah ustadz Yusuf Mansur menjelaskan barulah kita semua paham artinya, bahwa ayat yang dibaca Wirda itu kurang lebih mengatakan ‘jin saja mau menerima kebenaran dan kedahsyatan Al-Quran, masa manusia yang diberi kelebihan akal dan sempurna tubuhnya, tidak menginsyafi hal itu?’

Kamis, 18 Juni 2015

#1 Shaum Pertama : Tadarus - Memahami Tanda-Tanda

Bismillahirrahmaanir rahiim ...

Menjaga bacaan Al-quran, sejatinya dilakukan setiap hari, setiap saat, bukan hanya di bulan Ramadhan. Meski demikian, karena bulan Ramadhan adalah bulan berkah yang di dalamnya Allah janjikan malam seribu bulan, yang di pertengahannya Allah turunkan kitab Sucinya berabad lampau, maka ummat muslim berlomba untuk menggapai kemuliaan lewat tadarus yang basah dilantunkan.

Memahami Tanda-tanda Dalam Alquran
Ayat pertama yang sekaligus menjadi perintah utama Sang Pencipta kepada manusia adalah 'membaca'.


Rabu, 17 Juni 2015

Meluruskan Niat

Bismillahirrahmaanir rahiim ...

Besok hari pertama melakukan shaum, menahan segala macam bentuk pemuasan nafsu, mengelola hasrat kemanusiaan yang kerap keluar tanpa kontrol. Untuk memulai segalanya, maka yang paling pertama dari setiap amal adalah "meluruskan niat".

Bukankah setiap amal yang diniatkan bukan karena memohon ridlo Allah, maka ia akan tersia-sia?

ٍعَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
 Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)
Hari ini hari terakhir bulan Sya'ban. Nanti malam, tarawih pertama akan ditegakkan, dan selang beberapa jam sahur disunnahkan. Semoga dalam 1 bulan ke depan, Allah Yang Mahahalus melembutkan hati ini untuk tetap lurus niat dalam menjalankan shaum sesuai perintahNya. Tidak hanya sekedar menahan diri dari lapar dan haus, melainkan menahan lisan dari kata-kata yang tak perlu, mengisi setiap helaan nafas dengan amalan yang baik dan membaikkan, melakukan segala kegiatan (remeh, kecil maupun skala besar) semata untuk beribadah. Awalnya kelancaran, pertengahannya kebaikan dan pamungkasnya keuntungan. Hingga tercapailah dambaan : yang awalnya Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan pamungkasnya Itqun minan Nar (pembebasan dari api neraka).

Aamiin ...

Selasa, 09 Juni 2015

Upacara Adat Sunda dalam Acara Perpisahan Sekolah


Di akhir tahun pelajaran, antara Juni-Juli, di sekolah-sekolah biasanya musim acara perpisahan alias pelepasan siswa kelas akhir (kelas 6 SD, kelas 9 SMP, atau kelas 12 SMA). Dalam beberapa tahun terakhir, upacara pelepasan siswa atau istilah daerahnya 'paturay tineung' dilakukan dengan upacara adat. Memang, upacara adat, sekarang tak lagi didominasi oleh upacara pernikahan. Acara perpisahan sekolah sudah banyak yang menduplikasi upacara adat pernikahan, tentu saja dengan narasi  yang disesuaikan.

SUNDA

Selain untuk menandai telah selesainya masa belajar di sekolah, tata cara perpisahan dengan upacara adat, bertujuan untuk 'ngamumule'  (melestarikan) warisan budaya lokal, dalam hal ini budaya Sunda. Siswa yang akan pergi melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi diharapkan tetap mampu berpijak di bumi tempat ia dilahirkan dan dibesarkan. Raih ilmu setinggi-tingginya, raup pengalaman seluas-luasnya, namun tetap memelihara budaya tanah kelahirannya.

Rabu, 03 Juni 2015

... sendiri, benarkah sendirian? ...

assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh ...

seringkali hanya bisa bicara dengan diri sendiri, meski kerap tak jelas mana tanya mana jawab. 
ada banyak hal yang seharusnya memang tak bermakna wawancara, namun semacam perjalanan menuju pemahaman (yang tak jua usai) hingga tiba waktunya pulang. 
ah ...betapa bebalnya manusia, meski ia telah dihadiahi gelar mulia : khalifatu fil ardl. imam bagi bumi, semesta bergerak atas kebijakannya. 
alangkah berani manusia memikul beban itu. 
maka, itulah mengapa Tuhan mengirimkan kitab sebagai panduan serta kompas bagi perjalanannya, bagi pencariannya, bagi kendali egonya, bagi jawab ketaktahuannya, yang bahkan sering luput ia mengerti walau pertanda ada di depan mata.

Minggu, 03 Mei 2015

Pernak-Pernik Reuni

Kalau dihitung dari sejak selesainya wisuda di tahun 1991, maka tahun ini 24 tahun sudah saya meninnggalkan kampus. Artinya 24 tahun pula tidak bertemu dengan kawan-kawan (meski sebagian masih ada yang tetap menjaga kontak dan silaturahmi). Ada yang langsung ngitung dong, ya, usia saya kisaran angka berapa? hehe ...

Rencananya memang reuni, ketemuan, ngobrol-ngobrol lalu makan, biasa lah ...standar hehe ...
Tapi betulkah cuma segitu? Lalu gak ada yang perlu disiapkan? Oh, tentu tidak!

Pertama, untuk bisa bertemu dengan kawan lama, tentu kita harus tahu lebih dulu keberadaannya, kan? Paling tidak ada kontaknya. Nah, untuk mengumpulkan sekian nama itu perlu perjuangan dan doa ...halah.
Di sisi ini kita mulai mersakan manfaat besar dari silaturahmi, menjaga hubungan dengan siapa saja, sebab dengan demikian kita jadi mudah mencari kontak teman.

Selasa, 14 April 2015

tetangga

Benarkah kesibukan menjauhkan kita dari hubungan sosial? semisal dengan tetangga atau kerabat. Pekerjaan kantor yang menyita waktu, kerap hanya menyisakan waktu istirah yang terbatas, di rumah. Jelas sekali efek langsungnya adalah waktu yang berkurang dengan anak dan suami. Sepanjang pertemuan singkat dengan mereka masih bisa dikategorikan sarat mutu (meski minim waktu), oke lah. Tetapi kemudian, mau tidak mau, suka atau tidak suka, interaksi sosial kita dengan tetangga kian menipis.

Bila sebelumnya bukan hanya sekedar say hello saat berpapasan di depan rumah, kini bahkan tetangga sebelah sakit pun baru tahu setelah beberapa hari, saat ia dikabarkan dirawat di rumah sakit. Bila sebelumnya setiap Jumat sore hadir di masjid untuk pengajian, kini oleh sebab tiba di rumah menjelang magrib hal itu tak lagi dilakukan. Otomatis pertemuan dengan banyak ibu-ibu dan ustadz, berbagi ilmu, bertukar kabar dan bersilaturahmi jadi makin jarang. 

Senin, 23 Maret 2015

Sempurnakan Niat Dengan ONH (sebuah Review Dahsyatnya Ibadah Haji)


Judul : Dahsyatnya Ibadah Haji (Catatan Perjalanan Ibadah di Makkah dan Madinah)
Penulis : Abdul Cholik
Penerbit : PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
Tahun terbit : 2014
Jumlah halaman : 233 hlm
ISBN : 978-602-02-4810-3
Harga : Rp. 47.800



Ketika memesan buku “Dahsyatnya Ibadah Haji” langsung dari penulisnya, yakni pakde Abdul Cholik, saya sok tahu bahwa di dalamnya akan saya dapati banyak tips dan trik  semacam buku saku/pegangan bagi para jemaah calon haji. Dugaan itu muncul karena sebagai seorang mantan prajurit, beliau pasti terbiasa memerhatikan hal-hal teknis dan study lapangan, dan pasti menuliskan hal-hal praktis yang kerap luput dari perhatian banyak orang.


Selasa, 03 Maret 2015

Solilokui

Andai setiap ruhani melakukan perjalanannya sebagaimana fitrah menuntun, maka ia akan kembali menjadi manusia. Sayang, wilayah itu kini tengah dirampok ribuan iblis. Ah ...ya ampuun, bisa jadi iblis tak suka. Bisa jadi ia tersinggung disebut ribuan, seolah mengepung, tak berani satu lawan satu. Bisa jadi jumlahnya tak ribuan, hanya satu. Tapi, satu yang diikuti ribuan manusia yang mengiblis. Astaghfirullahal'adzim ... Aku berlindung kepada Allah dari sifat semacam itu.
 
Pernahkah engkau merasa tengah kesepian, sunyi dan sendiri? Tak mendengar apapun, selain keriuhan dari dalam? Itu hanyalah perasaan, yang kerap menipu. Sungguh, ia bukanlah kesunyian, meski ia dalam kesendirian, meski ia dalam keterdiaman.

Senin, 09 Februari 2015

Jabatan : Anugerah atau Musibah?

Tragedi Cicak versus Buaya, seolah tak kunjung usai. Selalu datang episode baru perseteruan petinggi negeri yang seharusnya memberi contoh baik bagi generasi penerusnya.

Prihatin. Sedih. Marah. Geram.
Segala macam rasa berkelindan di benak banyak rakyat Indonesia, yang setiap hari disuguhi tontonan adu 'kebenaran' versi nya sendiri-sendiri. 

Mereka, para pejabat itu, yang diserahi tugas mengemban amanah rakyat untuk mengelola negeri, telah nyata-nyata mengkhianati kepercayaan rakyat. Kita (rakyat) tak pernah tahu dengan jelas siapa benar siapa salah. Sebab tak kentara siapa dusta siapa jujur. Batas antara keduanya makin menipis. Opini publik dibangun oleh banyak pihak, dan rakyat awam hanya jadi penonton.

Benarkah kita (rakyat) tak bisa berbuat apa-apa? Padahal pejabat itu, langsung ataupun tidak, nyata-nyata dipilih oleh rakyat?

Selasa, 03 Februari 2015

Sonian Lagi

ALQUR'AN
1.
energi dan daya
firman Sang Maha
lidah kelu
terpaku

2.
an-nur tiga lima
pelita kaca
cahaya o
cahaya
3.
minyak pohon berkah
kilau zaitun
jiwa rebah
bertasbih
4.
nuurun 'alaa nuurin
tergugu qalbin
cahayaNya
membuncah
‪#‎sonian‬
Grt, 03.02.15

Minggu, 01 Februari 2015

Asyik ber Sonian

Awal tahun ini, saya diundang masuk sebuah grup khusus di facebook oleh seorang penyair asal Bandung, kang Soni Farid Maulana. Nama grup nya : sonian.

Ternyata sonian adalah bentuk puisi baru sepanjang empat larik dalam sastra Indonesia modern dengan pola 6-5-4-3 suku kata perlarik. Bentuk baru ini dikreasi oleh penyair Soni Farid Maulana. Dalam sonian para kreator bisa menggunakan majas, simbol, metafor, imaji, apapun itu. Tema bebas, dan tidak melanggar SARA serta berbagai undang-undang yang berlaku di negeri ini. Dengan demikian sonian berbeda dengan Haiku yang ditulis oleh Basho.

Minggu, 25 Januari 2015

Ini Ceritaku Menerbitkan Buku Indie

Bagi orang yang suka menulis, menerbitkan karya adalah hal yang paling diidamikan. Iya atau iya??
Maka segala macam upaya dikerahkan (cieee ...) agar karyanya itu bisa terbit, dibaca orang, dan,,,,tentu saja bermanfaat. 

Masalahnya tidak semua penulis memperoleh jodoh dengan media cetak atau penerbit buku lalu mejeng di toko-toko buku, apalagi best seller. Wah ... Tapi, bersyukur, dunia kian hari kian berkembang. Seiring dengan besarnya minat menulis di kalangan masyarakat, remaja, dewasa, lelaki bahkan ibu-ibu, ada banyak jasa penerbit indie yang menawarkan kesempatan menerbitkan buku untuk setiap orang yang suka menulis.

Kamis, 15 Januari 2015

KEB Sauyunan

Sebetulnya sudah lama saya ingin ikut acara-acara offline KEB. Sejak pertama diajak gabung oleh makjurbay alias nengnong (hehe) Irma Senja dulu, belum pernah sekalipun saya ketemuan dengan para emak-emak kece dan super kreatif bin keren itu.

Nah, ketika KEB mengadakan ultahnya yang ke 3 di Bandung, saya pikir saya bisa ikut, sebab letaknya tak terlampau jauh dari rumahku di Garut. Apa mau dikata, jadwalnya bentrok dengan acara keluarga besar. Tapi saya nekat daftar, siapa tahu keluar di kocokan arisan ilmu hehe ... Nekat, masbro!



Ohya, acara di KEB memang selalu bermanfaat dan menyenangkan. Meski saya belum pernah ikut, lewat medsos saya selalu tak ketinggaln info untuk mengetahui kegiatan yang tengah berlangsung. Bagaimana serunya para emak berbagi, baik berbagi ilmu, pengalaman, makanan, apapun. Bahkan berbagi 'bantal' dalam artian tidur bareng ketika perhelatan Srikandi Blogger 2014 yang lalu. Kok saya bisa tahu? Ya, celoteh dan ulasan para emak yang mengalir lewat tulisan baik di blog maupun di fb meniadakan jarak di antara para membernya. Bahkan saya yang tak pernah bertemu dengan mereka, bisa tahu bagaimana mak kandi Pungky, siapa mak Ida, keluwesan makpon Mira Sahid dan Irma Senja main yoga, mak Injul yang selalu nampak ceria, mak Haya yang sibuk jadi panitia, dede Maira yang jadi primadona cilik, dan lain-lain. Luar biasa!

Sependek pengetahuan saya, grup blogger dengan kebersamaan seperti ini, khas ibu-ibu yang tanpa sekat, saya baru temukan di KEB. Aaaah .... jadi rindu ketemu mereka. Sahabat maya yang belum sekalipun saya temui ...

Tahun ini, di Bandung, KEB menyirikan kedaerahn melalui tagline "Sauyunan". Sebuah kata yang menyiratkan banyak rasa. Benar, bahasa Sunda adalah bahasa Rasa. Sauyunan berarti kebersamaan, seiring sejalan, saling melengkapi, saling berbagi, saling mengisi, saling menghargai dalam kasih sayang. Betapa dalam makna Sauyunan dalam ultah KEB yang ke 3 ini. Saya terharu ...


Wilujeng milad, KEB ...
Semoga KEB bisa terus solid dalam perjalanan ke depan. Dapat menggapai membernya yang jauh dan tetap mampu merangkul mereka semua.
Saya bangga jadi bagian darimu

Rabu, 14 Januari 2015

Bongkar Gudang (bukan cuci gudang)

Kesibukan bebenah buku-buku kurtilas dan KTSP masih berlanjut.
Buku baru yang sudah dimasukkan ke dalam Buku Induk, dinomori, kasih stempel plus diberi label, dan tinggal dipinjamkan itu, kembali dimasukkan ke dalam plastik dan masuk dus!


Sambil mengepak, caraka (penjaga sekolah) membantu menarik kembali buku-buku KTSP dari dalam gudang. Ini namanya bukan cuci gudang, masbro, tapi bongkar gudang. Namanya juga  buku dari gudang, tak heran bila berdebu dan penuh dengan kotoran tikus. Aksi bongkar gudang ini lumayan membuat tangan 'tebal' dan bersin-bersin ...hhhaa hhaaatcsiiiii ...

Buku KTSP siap dipinjamkan lagi, tapi .... kok sedikit ya?
Usut punya usut, saya lupa ...benar-benar lupa, bahwa ketika buku digudangkan, ada banyak kepala madrasah swasta yang meminta 'buku bekas' itu untuk dimanfaatkan di sekolahnya. Saat itu, setelah mendapat persetujuan Bapak Kepala, beberapa madrasah membawa buku-buku tersebut (sesuai kebutuhan). Bahkan catatan ekspedisinya pun ada. Masya Allah ...

Terpaksa, hanya sekitar 25 % saja buku KTSP yang kembali bisa dipinjamkan. Mau tidak mau.
Tapi menyadari bahwa buku-buku lainnya bisa dimanfaatkan oleh madrasah sawsta, kecewa saya terobati, sebab buku tersebut tetap bisa dimanfaatkan, meski bukan oleh kami.

Begitulah, sekelumit 'gonjang-ganjing' akibat dari keputusan pejabat/penguasa yang ... bagaimana menyebutnya, ya? ... memainkan kurikulum.

Sekian

Selasa, 06 Januari 2015

Kurtilas, Quo vadis?

Buku kurtilas dengan jumlah ribuan eksemplar yang siap digunakan untuk poses pembelajaran ini mau dikemanakan? Berapa banyak anggaran dikeluarkan untuk ini? 



Sabtu, 03 Januari 2015

Liburan, tak sekedar keluar dari rutinitas.

Masa liburan seperti ini menjadi saat sangat berharga bagi kami. Sebab si sulung libur kuliah dan adiknya pun libur sekolah. Sudah tiga hari ini sejak malam pergantian tahun kami berempat saja menghabiskan waktu. Tidak berlibur ke tempat jauh, sebab ternyata keinginan Kakang dan Cici berbeda. Yang satu ingin ke alam terbuka yang satunya lagi ingin nonton film. Akhirnya kami di rumah saja, beli makanan, masak, makan, lalu  tiduraan. Sempat nonton Stand By Me Doraemon dari flashdisk (baru tahu kemudian, bahwa perusahaan film Jepang marah besar dengan adanya pembajakan film tersebut. Waduh kita nonton bajakan, dong!) Sempet gak enak juga ...tapi Yasud, nasi sudah jadi bubur.

Kamis, 01 Januari 2015

tahun baru

momentum, nampaknya setiap orang memang butuh momentum. sekedar menandai atau mengawali atau mungkin mengakhiri setiap apa yang baru dalam sesi hidupnya.

dan tahun baru lalu menjadi sesuatu yang dijadikan momentum bagi sebuah perubahan, hijrah dan segala resolusi hidup.