Sumber gambar : denisrahadian.wordpress.com
Jika sudah memulai sesuatu, padamkan semua kemungkinan untuk kembali.
Kalimat tercetak tebal di atas adalah hikmah yang dapat saya ambil dari kisah yang saya baca dari Buku "Half Full-Half Empty" tulisan Parlindungan Marpaung. Dan kisah itu akan saya bagi dengan anda.
Julius Caesar adalah komandan perang yang berhasil merebut Pantai Britania karena strateginya yang cukup unik.Dalam catatan sejarah tertulis bahwa ketika Caesar berhasil mendaratkan pasukannya pada tengah malam yang dingin, sang komandan berdiam diri sejenak, sementara pasukannya sibuk merapatkan dan menyembunyikan perahu-perahu yang sudah mereka tumpangi. Mereka berpikir, setelah pertempuran selesai akan kembali lagi ke kapal induk dengan menggunakan perahu tersebut. Namun, betapa kagetnya seluruh pasukan ketika sang komandan berteriak, "Bakar semua perahu yang sudah kamu daratkan!"
Sebagai pasukan yang taat kepada komandan, merekapun dengan ragu-ragu akhirnya membakar semua perahu sampai hangus. Semua pasukan bertempur habis-habisan, karena mereka berpikir tidak akan kembali lagi. Jadi harus menang, atau mau bertempur.
Memang, sahabat, perjalanan menuju sukses kerapkali diwarnai oleh kekhawatiran sehingga terkadang membuat kita cenderung untuk kembali, bahkan mundur dari pergumulan hidup yang selalu dilalui. Hal ini pula yang membuat orang mengalami stagnasi pertumbuhan dalam meraih keberhasilan hanya karena takut tidak berhasil atau takut ditolak orang lain.
John C. Maxwell pernah mengatakan : "Kekhawatiran akan menghambat tindakan, tiadanya tindakan menuntun pada tidak adanya pengalaman, tiadanya pengalaman menuntun kita pada ketidaktahuan, dan ketidaktahuan akan melahirkan kekhawatiran"
Jadi ketakutan, jika tidak disikapi dengan baik, justru akan melahirkan sejumlah kekhawatiran baru.
Maka sekali lagi, hikmah dari kisah tadi adalah : Jika sudah memulai sesuatu, padamkan semua kemungkinan untuk kembali. Beberapa 'daya tarik' yang mampu menarik kita untuk kembali adalah keterikatan pikiran dan nostalgia kesuksesan masa lalu. Hapuskan itu dari otak kita.
Peristiwa Jenderal Julius Caesar sekaligus mengingatkan pada sebuah ilustrasi tentang seseorang yang menyeberang jembatan gantung. Begitu sampai di seberang, ia lalu mengambil api dan membakar jembatan tersebut sehingga seklipun ia berhadapan dengan binatang terbuas atau apapun yang membahayakan, ia tak akan kembali melainkan terus menghadapinya. Kalaupun terlampau berat, paling mengubah rute perjalanan.
Mari kita "bakar jembatan" kita, yaitu segala sesuatu yang membuat kita kembali dan surut ke belakang. Yang penting bukan darimana kita memulai, melainkan dimana kita berakhir. Inilah yang menggambarkan diri kita sebenarnya.
Julius Caesar adalah komandan perang yang berhasil merebut Pantai Britania karena strateginya yang cukup unik.Dalam catatan sejarah tertulis bahwa ketika Caesar berhasil mendaratkan pasukannya pada tengah malam yang dingin, sang komandan berdiam diri sejenak, sementara pasukannya sibuk merapatkan dan menyembunyikan perahu-perahu yang sudah mereka tumpangi. Mereka berpikir, setelah pertempuran selesai akan kembali lagi ke kapal induk dengan menggunakan perahu tersebut. Namun, betapa kagetnya seluruh pasukan ketika sang komandan berteriak, "Bakar semua perahu yang sudah kamu daratkan!"
Sebagai pasukan yang taat kepada komandan, merekapun dengan ragu-ragu akhirnya membakar semua perahu sampai hangus. Semua pasukan bertempur habis-habisan, karena mereka berpikir tidak akan kembali lagi. Jadi harus menang, atau mau bertempur.
Memang, sahabat, perjalanan menuju sukses kerapkali diwarnai oleh kekhawatiran sehingga terkadang membuat kita cenderung untuk kembali, bahkan mundur dari pergumulan hidup yang selalu dilalui. Hal ini pula yang membuat orang mengalami stagnasi pertumbuhan dalam meraih keberhasilan hanya karena takut tidak berhasil atau takut ditolak orang lain.
John C. Maxwell pernah mengatakan : "Kekhawatiran akan menghambat tindakan, tiadanya tindakan menuntun pada tidak adanya pengalaman, tiadanya pengalaman menuntun kita pada ketidaktahuan, dan ketidaktahuan akan melahirkan kekhawatiran"
Jadi ketakutan, jika tidak disikapi dengan baik, justru akan melahirkan sejumlah kekhawatiran baru.
Maka sekali lagi, hikmah dari kisah tadi adalah : Jika sudah memulai sesuatu, padamkan semua kemungkinan untuk kembali. Beberapa 'daya tarik' yang mampu menarik kita untuk kembali adalah keterikatan pikiran dan nostalgia kesuksesan masa lalu. Hapuskan itu dari otak kita.
Peristiwa Jenderal Julius Caesar sekaligus mengingatkan pada sebuah ilustrasi tentang seseorang yang menyeberang jembatan gantung. Begitu sampai di seberang, ia lalu mengambil api dan membakar jembatan tersebut sehingga seklipun ia berhadapan dengan binatang terbuas atau apapun yang membahayakan, ia tak akan kembali melainkan terus menghadapinya. Kalaupun terlampau berat, paling mengubah rute perjalanan.
Mari kita "bakar jembatan" kita, yaitu segala sesuatu yang membuat kita kembali dan surut ke belakang. Yang penting bukan darimana kita memulai, melainkan dimana kita berakhir. Inilah yang menggambarkan diri kita sebenarnya.
Mbak Ani bisa jadi motivator nih....mantap.
BalasHapusThanks...
Saya setuju, untuk meraih keberhasilan kita tidak perlu menengok ke belakang lagi, karena akan tergoda untuk kembali. Terus maju untuk bertempur dan berjuang dalam menggapai impian dan cita-cita. Kalau sudah kita mulai, harus kita lanjutkan sampai selesai.
BalasHapusbener ya mbak kalo ragu-garu mendingan jangan. kalo udah melangkah apapun resikonya kudu di lalui. sip mbak tulisannya manteb
BalasHapusAyo mbak.., maju terus pantang mundur...
BalasHapusSemoga saya mampu "membakar jembatan" penghalang kemajuan diri :) makasih sharenya mbak Annie. Maaf, baru mampir, dah jarang BW mbak :)
BalasHapusBagus ... hanya ada satu ganjalan, bagaimana seandainya kita ketemu "sesuatu" yang mengharuskan kita balik dulu ke "belakang" ?
BalasHapusAnyway, that's nice ...
mantab, kalau sudah basah jangan tanggung2 langsung aja nyebur..biar sekalian basah..hehhe
BalasHapusass..
BalasHapuspagi mba..
nana berkunjung..
perdana after lebaran, hehhe..
maaf lahit batin ya mba, maap telat soalnya ru balik mudik.
pa kbr mba?sehat?
salam sobat
BalasHapussetuju mba,,jangan setengah-setengah kalau mengerjakan sesuatu,,sampai finish.
jangankan membakar jembatan,,menguras lautpun ayuuukk..
begitu semangatnya mba ANNIE...
benar, jangan ingat2 masa lalu lagi. maju terus. bakar jembatan di belakang.
BalasHapusmotivasi mantap nih..
BalasHapusAssalamualaikum ceu ..
BalasHapusBenar mba hilangkan rasa kehkwatiran yg akan terjadi ,karena semua kekhawatiran kita belum tentu terjadi ...
nice post ceu ,makasih sharenya ..
naruto bilang "don't give up!!
BalasHapusSubhanallah..kedatangan perdana mbak annie ke blogku seolah petunjuk dr Allah.motivasi dlm postingan mbak benar-benar membuka mata atas apa yg henny takutkan akhir-akhir ini.makasih atas sharingnya.semoga niat baik kita untuk maju diridhoi Allah swt.amin..
BalasHapusPunten ieu mah ngiring nebeng info !
BalasHapusUnjuk uninga wae ka sadayana alumni Pondok Pesantren Cipasung nu aya di Kabupaten Garut
diantos na Acara Temu Alumni di Koperasi HIKMAT Garut, Jaya Raga Garut; dinten : AHAD, 11 Oktober 2009, tbh. 09.00 wib.
Kanggo informasi ka : 081.220.577.506
maju terus pantang terus yah mbak, semangaaattt!!!
BalasHapusmba, belum update ni?
BalasHapusTiada bosan bosannya mengajak sahabatku untuk melangkah....
BalasHapus“Demi Masa sesungguhnya manusia itu merugi”
Sebab tiadalah semua ini kecuali kembali kepada Fitrah Diri
Mari bersama kita saling mensucikan diri menuju Illahi Robby
Membersihkan diri melangkah menemukan diri sebenar diri
Mulai menghampiri DIA tulus ikhlas karena CINTA
Meraih keselarasan diri dalam Ketenangan Jiwa
Menjadi Manusia seutuhnya meliputi lahir bathin
Dahulu datang putih suci bersih
Mudah mudahan kembali suci putih bersih
Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang
‘tuk Sahabatku terchayaaaaaaaank
I Love U fuuulllllllllllllllllllllllllllll
maaf baru bersinggah bluenya
BalasHapuspa cabar sahabat
salam hangat selalu
wah jembatannya seperti diatas awan ya......heheh banget banget norak ya bluenya sahabat!
wah, memang sering kekhawatiran yg membuat langkah berpatah balik, sudah gitu karena memang ada rasa ngak mampu, gimana ya caranya menghadapi masa depan dengan tindakan total walau ngak punya skill mumpuni
BalasHapusWaaaooowwww......makasih mbak...
BalasHapusmoga daku dapat membakar jembatan ya, moga tak kalah oleh segala rintangan...amiiin
BalasHapusbetul sis,maju terus...semangat.
BalasHapussemangat semangat lagi dong ok
BalasHapussalam hangat selalu
pa cabar?