Sabtu, 14 November 2009
Menutup Malam Bersamanya, Sepanjang Hayat
Rangkaian detik telah mengantarkan saya pada jutaan peristiwa tak terhentikan sejak ibu mengedan dan mengenalkan pada kehidupan. Ada yang tak saya mau tapi harus saya alami, ada yang saya cita-citakan namun tak jua tiba di ujung, ada yang hadir tiba-tiba tanpa direncanakan tapi saya nikmati, dan banyak lagi peristiwa yang hadir di rangkaian waktu dan ruang hidup, aneka macam gaya dan rasa.
Rangkaian detik itu mengkristal di setiap ujung malam. Setiap hari berubah sesuai bentuk yang tercetak sepanjang shubuh hingga menjelang kantuk mendera. Laksana gulungan awan menghimpun jutaan embun yang siap diluncurkan, ia menari di benak, demikian asyik. Dulu saya tak punya nama pada gumpalan itu, dulu saya hanya tahu bayangan itu hadir dengan setia, tak peduli jam berapapun saya naik ke alam tidur. Tapi saya tak pernah terganggu.
Saat ruang dan waktu tak lagi sama, saya mulai mengenali gumpalan itu, saya mulai mencumbui bayangan itu. Ia telah memiliki nama. Evaluasi.
Bersamanya, rangkaian waktu menjelma slide berlarian bagai kuda jantan, menarik segala rasa dan logika, lantas menjelma sebuah kearifan baru. Atau sesekali saya terseret hingga ke lorong, hingga malam tak lagi mengirimkan nilai baru. Tapi saya tahu, malam-malam selanjutnya ia akan tetap hadir sebagai penyeimbang keegoisan saya di siang hari. Sebab ia telah ada sejak saya mulai mengenal arti sebuah nilai. Dan saya tahu, sepanjang hayat, saya akan menutup malam bersamanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hmm...butuh pemahaman yg dalam membaca artikelnya,yg saya tangkap disini,bersamanya disini yaitu ,,,,dengan Ibu yang telah melahirkan kita ,betul ya ceu ?...
BalasHapusateh75 : sayangnya, bukan teh. Masa sepanjang hayat bareng ibu terus? Tebak, siapa hayooo??
BalasHapusHehehe...kirain gituh,ya ga apa2 sama ibu terus juga atuh, kan anak Mamih.Yaah... ceu Annie pake maen tebak2kan...kasih tau atuh ceu ..ayuk atuh ceu ceu kan baek hati ...( sambil nyembah -nyembah nih hehe )
BalasHapusMbak Annie hamil ya?
BalasHapuskehidupan adalah perjalanan panjang yg berliku, curam, dan tak terduga. duri dan jurang selalu siap menyambut bahan di tempat dan waktu yg tak terduga. namun hidup adalah hidup. perjalannya harus kita tempuh dan selesaikan. Maka, belajar hiduplah sepanjang hidup...
BalasHapusSae bu seratanna..
Diantosnya postingan basa Sundana, hehe
Pasti unik!!!
@ eka : saya tidak sedang hamil, mbak. Tulisan saya kurang menukik, ya, hingga sulit dimengerti. Wah musti belajar lagi nih!!
BalasHapussiapa yang mau ngajarin nih? Mbak Elly tolongin dong hiks ...
@ insan : Posting sunda??? aaah tos lami teu diapdet blogna, kang. ngke urang layad deui, nya!
@ ateh75 : duuh sampe segitunya si ibu. hehe ... serru ah liat Ateh penasaran.
BalasHapusMbak Annie sukanya main tebak-tebak buah manggis. Yang kemarin saja "kelabu dan bau" belum tertebak :D
BalasHapusrada abot kata-katana...
BalasHapuscinta yang sempurna
BalasHapus..lalu aku betah mengintipnya
BalasHapusnarasi putika ini betah di kepalaku
saya tebak ye: kalo buka "ibu" mungkin "inspiasi, pemahaman n cinta" yang terus di racik yang memang sulit di ceritakan. yang ada hanya ada keingingan, harapan n transfigurasi...
BalasHapushehe, salah juga
pokoke salam kenal ye
BABY FACE :DDD
alllow teh annnieeee.....
BalasHapuskuangen euy...
damang??
Salah semua...
BalasHapusYang benar adalah "evaluasi". Kan udah ditulis disitu. Artinya setiap malam memang saya kerap digoda oleh slide yang bersliweran ttg kegiatan sepanjang pagi hingga siang tadi, untuk dievaluasi. Begitcuuu....
Bersama tahajud malamkah itu mbak..? Bermusahabah diri dihadapan Sang Rabb?
BalasHapusTerima kasih mbak untuk kunjungannya selalu dirumah bungaku, juga doanya. Alhamdulillah saya sehat dan semoga selalu sehat. Semoga juga Allah senantiasa memberkahi pertemanan ini ya mbak..
O, evaluasi... Padahal sudah diberi tanda kutip ya. Masih juga sulit tertebak. Hmm, tidak sabar menanti tebakan selanjutnya.
BalasHapus