
Memenuhi janji kepada anak-anak binaan (Pustakawan Siswa), kemarin saya bersama mereka melakukan Tadabur Alam ke CO alias Curug Orok. Berkumpul di sekolah, lalu pukul 8 pagi kami meluncur ke arah selatan Garut.
Garut pagi mulai menampakkan udaranya yang khas. Dingin dan segar.
Dan semakin dingin ketika daerah tujuan kian dekat. Maklumlah, Curug Orok lokasinya berada di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Garut, yaitu di kaki Gunung Papandayan. Letaknya sekitar 35 km dari Kota Garut.
Oya, curug adalah air terjun dalam bahasa Sunda. Sedangkan Orok berarti ‘bayi’ Lalu mengapa curug ini dinamai Curug Orok? Ternyata ada sejarahnya. Konon pada suatu ketika di curug ini ditemukan seorang bayi yang masih merah yang dibuang orang tuanya setelah melahirkan. Kabarnya ibu sibayi merasa malu punya anak hasil dari hubungan gelap. Bayi itu akhirnya terpaksa dibuang ke curug. Karena disitu ditemukan seorang 'orok' maka masyarakat di sekitarnya menamai curug itu dengan sebutan Curug Orok.
Sepanjang perjalanan, mata ini dimanjakan oleh pemandangan indah menghijau dari hamparan perkebunan teh yang melandai. Subhanallaaaah …. Betapa indah lukisanMu. Saya terpesona. Sungguh …
Tiba di area parkir dan memandang ke arah Selatan, kita bisa melihat garis biru yang ternyata merupakan Samudera Hindia. Dari area ini pula kita bisa mendengar suara air terjun yang menderu, memecah bebatuan. Dari sini pula kita dapat memandang pepohonan yang mengelilingi lokasi curug, seperti jejeran pinus yang mendominasi diantara puluhan pohon liar lain dan beberapa pohon papaya. Agak di kejauhan, di pinggir tebing agak ke barat terhampar kebun palawija milik petani.
Kami harus menuruni anak tangga (konon hingga ratusan saking banyaknya) untuk sampai ke lokasi air terjun. Memandang demikian indah ciptaan Tuhan yang terhampar di depan mata, saya lupa akan jumlah anak tangga yang harus dilalui. Diantara air terjun yang menghantam bumi dari ketinggian 20 meter hingga menimbulkan suara yang penuh wibawa itu, terdapat juga beberapa air terjun kecil yang menyeruak diantara bebatuan dan pepohonan kecil. Air yang bening tersebut, sebenarnya berasal dari aliran sungai bawah tanah yang menembus dinding batu.

Curug Orok ....

anak-anak semangat sebelum meniti tangga pertama

Saya berfoto sejenak bersama anak-anak sebelum turun lagi meniti tangga ke air terjun

Anak lelaki sudah tiba rupanya, langsung menyeberang dan saling memotret
Disamping dapat menikmati keindahan curug, saya dan anak-anak bisa bermain air (sekalian berenang, kalau mau, soalnya airnya dingiiiin banget) di kolam renang Air Cikahuripan. Lokasinya bersebelahan dengan bebatuan besar antara aliran air curug. Boleh berenang, tapi harus tahan brbrbrrrrrrr …. Dingiiiin kayak es !!!
Usai bermain air, makan dan berganti pakaian, kami melingkung (berkumpul melingkar) di rumah besar yang tersedia disana, untuk bersilaturahmi, saling berbagi, nyanyi-nyanyi sambil memandang hujan. Ya hujan …. Hihi...kami kehujanan !!
Nah, sepulang dari sana, saya ingat belum memajang award-award dari sahabat, maka kuposting saja sekarang sebagai oleh-oleh dari Curug Orok.
Yang ini saya kemas dari sahabat Ivan Kavalera, pemilik
kedai kopi. Di kedai kopinya pemuda kita ini nyaris tak pernah bicara sastra yang menjadi kefasihannya. Disana, sambil ngopi, kita selalu bisa ngobrol tentang berbagai hal. Nah, ia telah mengirimi saya award yang keren. Ini dia


Yang ini dari
Kang Sugeng, sang mantan copet yang tekun menulis diary sejak lama, yang tulisannya bermakna dalam, yang telah memberi saya ilmu menulis puisi, yang juga begitu baik berbagi award persahabatan ini.

Yang ini dari
nuansa pena, yang tulisannya selalu menggugah rasa. Sebetulnya saya suka yang no 22 yaitu "Writing Award" tapi berhubung saya sudah dikirimi award serupa dari kedai kopi, maka saya pilih no 25 aja, sebab spiritnya hampir sama, yakni menulis tiada henti berbagi bersama teman sebumi. Inilah award pilihan saya itu.

Yang ini dari sang pecinta Kuning,
Elsa, yang tulisannya selalu segar persis template blog-nya yang charming.

Kubagikan kepada semua sahabat yang telah datang dan memberi apresiasi. Silakan pilih salah satu, dua, atau semua. Semoga berkenan menerimanya.