Angin masih menyisakan dingin
Seperti saat kata itu menelisik
genggaman cita dan seutas cinta
yang ada
seperti telah terjalin
lama di alam sebelum kita bersua
Embun masih menggelayuti dedaun
seperti kala jemari itu menari
mengenali ceruk di relung kita berdua
Entah telah sampai dimana
pengertian itu hadir dan dipahami
seperti janji yang telah ada
di alam jauh sebelum kita bersama
Istana itu telah berdiri
jauh sebelum kita membangun
kita hanya tinggal menata jiwa
agar ia hidup dan bernyawa
seperti ikrar yang telah tersabdakan
di alam
lama sebelum kita menyatu
gambar http://adit9.multiply.com/journal/item/160
wah pertama...
BalasHapusyah hidup adalah perjalanan, perjalanan yang membutuhkan banyak pengertian dan pemahaman.
Mampir di antara rinai hujan. Membaca puisi ini membuatku merasa mendapatkan roh yang kedua untuk melanjutkan semangat terhadap sebuah obsesi.
BalasHapusBerkata tangan kita saat saling menggenggam
BalasHapusTentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita saat dia mengayun
Kemana saja dia melangkahnya
Istana itu sudah berdiri
jauh sebelum kita bangun.....
Nggak bisa nandingin deh Mbak Annie bikin puisi.
"...seperti ikrar yang telah tersabdakan di alam lama sebelum kita menyatu"
BalasHapusdan kini kita melupakannya,bahkan menolaknya!hanya karena tak ingat, pantaskah kita tak mengakuinya??
sekali lagi..ngarakacak, ceu!!hehe
Ketika baca judulnya, saya kira tentang rumah, Teh. "Rumahku istana cintaku"
BalasHapusMaklum, kuli bangunan jadi kepala isinya bangunan saja.
Hmm, Teh Annie tidak berniat membukukan semua puisi indah di blog ini?
Indahnya puisi ini, cinta memang perlu proses bila pondasinya kuat, kuatlah bangunan cinta, dan terciptalah kalimat penuh cinta "Rumah adalah Surgaku!"
BalasHapus@ sadayana : terima kasih, saya jadi makin paham tulisan ini justru ketika sobat semua mengapresiasinya. Ajaib !! Subhanallah ...
BalasHapussebab saat menulis, ya menulis saja apa yang ada di benak.
@ Ivan : ayo segera wujudkan, agar ia tak sekedar jadi obsesi. Bukankah ia memang telah berdiri jauh sebelum kita membangunnya...?
BalasHapuspuisi yang indah teh, menggurat rona sang Raja istana cinta saat membacanya..:)
BalasHapuskumaha damang? semoga sehat selalu..
istana cinta,....istana itu telah berdiri jauh sebelum kita memasukinya.
BalasHapuspenggalan yang aku suka mba....
bersyukurlah bagi siapapun yang memiliki istana cinta.
mba,puisinya sangat indah.....
Mbak Ani, saya memahaminya sebuah mahligai pernikahan. betulkah? Sering dududz tentang puisi :)
BalasHapusPuisi indah mba Annie. Semoga istana cinta selalu hangat.
BalasHapussemoga istanya abadi hingga ujung usia...
BalasHapuspuisi indah mbak..
BalasHapussemoga istananya kuat selalu
puisinya oke banget ........
BalasHapusSemoga istana cinta itu tetap kokoh, hmm puisi yg indah ceu.
BalasHapus* Punteun baru mampir lagi ceu, saya ga bendu kok, sama saya pun teledor jarang mampir.
hmmm... indah sekali puisinya, kalo saya malah ndak bisa merangkai puisi
BalasHapusistana sudah terbangun,,
BalasHapusberdiri bersama nafas,,
nafas2 mereka yang mempercayai cinta,,
bagus mbak!
ak suka bgt baca puisi,,
Semoga istana cinta itu dapat terus berdiri dengan kokohnya...
BalasHapusdalam banget maknanya... :=)
BalasHapus@ all : terima kasih semua. Maaf saya belum bisa blogwalking, sedang ada kerjaan di dunia nyara hehe ...
BalasHapuseh salah ketik ... di dunia nyata. Doain sukses dan manfaat buat semua yaaa
BalasHapusSalam sobat, datang mempererat silaturahmi... maaf baru mampir lagi... kesehatan memburuk baru membaik... Semoga selalu dalam kebahagiaan...
BalasHapusNinneta
subhanallah.. puisi yang sangat indah mba..
BalasHapussalam kenal dariku mba.. :)
salam sobat
BalasHapusindah sekali tulisan mba ANNIE,
istana cinta ini
saya suka yang genggaman cita dan seutas cinta yang ada.
begitu menyentuh sanubari.
mba ani ada tugas tag buku dari aku nih,...dilihat ya mba...makasih ya ^^
BalasHapus