Berpuluh tahun Allah menitipkan ruang dan waktu untuk kurajut menjadi sebentuk manfaat bagi bumi dan kehidupan fana.
Berbilang tanda yang telah diisyaratkan olehNya sebagai penuntun jalan, meski hanya sedikit saja yang mampu kufahami.
Tak terbilang cinta yang telah Ia turunkan sebagai bekal mengisi rangkaian hari-hari kirimanNya, untuk diestafetkan pada sesama dan seantero bumi.
Lalu mengapa cinta itu kemudian hanyut ditelan kepandiran berbongkah hati yang bebal memberi makna pada setiap isyaratNya, yang paling jelas sekalipun.
Benar ...
lisanku demikian fasih menyebut asmaNya
hatiku runduk memanggil DzatNya
keseharianku kuusahakan ada dalam rangkaian koridorNya
tak kubiarkan darahku menyerap hal-hal yang Ia benci
Tapi ...
tetap saja aku tak yakin
sudahkah Ia ridlo atas hidupku?
Mungkin sang Dia menjawab begini mba, "Sering-seringlah bermonolog sebab monolog jiwa akan membuatmu lebih peka merasai kehadiranNya". Apa kabar mbak ?
BalasHapusMbak... pertanyaan di akhir renungan di atas membuatku ikut2an ragu... rasanya masih banyak yang harus aku perbaiki dalam hidupku. Makasih banget utk tulisannya yg indah dan inspiratif.
BalasHapusyang penting kita percaya, bahwa semua yang kita kerjakan ini hanya untuk-Nya semata.
BalasHapusSelamat malam tante.... :D
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmakin dalam dan menyentuh tulisan mbak ani:)
BalasHapusRidho hanya Allah lah yang tahu..kepada siapa hambanNya yang di beri..namun kita sebagai hambaNya harus meyakini Allah maha pengasih ridho
BalasHapusSemoga Allah snantiasa ridho atas segala nikmat yang telah dilimpahkan kepada hamba-hambanya... Allah kan selalu memberikan yang terbaik buat hambanya...Amiiin
BalasHapus@ mbak Elly : benar, kita harus sering monolog dan kontemplasi. Alhamdulillah sehat, mbak.
BalasHapusterimakasih sudah mampir
@ mbak reni : sama-sama bu, kita memang terus berupaya mengejar ridloNya
@ Henny : sip, terus berikhtiyar, ya
BalasHapus@ Place to Study : malam, sayang ... Waduuh ada si cerdas nih, main kemari.
@ Nova : ini semata curahan orang yang mencari, Nov.
@ pandil : Insya Allah, kita harus yakin akan rahmatNya yang tiada terbatas
@ Ritma : Aamiiin ... aiiih si eneng, ngeblog lagi nih? Trims ya sudah mampir