kaki-kaki itu berderap bersamaan
tangan-tangan itu menggenggam karung berisi pasir,
koral, batu
bergantian
lelaki berkopiah
perempuan berkerudung
anak-anak seusia remaja tanggung
hendak kemana?
mataku menangkap senyum
diantara terik yang merayap langit
segerombolan santri berderap menggenggam karung
berdua-dua
berjalan di payung langit
lelaki berkopiah
perempuan berkerudung
anak-anak seusia remaja tanggung
hendak kemana?
ooo...
kiranya ujung jalanan belum usai
Salam kenal, Puisinya bagus jadi terinspirasi
BalasHapusDimakah ujung jalan itu, mbak..?
BalasHapusPuisinya bagus mbak Ani
BalasHapusApa kabar mbak..? Semoga minggu ini menggembirakan :D
mau kemana ya?
BalasHapusmembawa karung
mencari sembako?
jalan masih panjang
ujung jalan blm usai,
BalasHapusmasih panjang dan berliku,
hanya sekedar melihat senyummu :)
apa kabar mba ani?
mereka mau kemana mba?...
BalasHapus@ sadayana : mereka para santri bergotong royong menarik pasir dan batu dari sungai untuk memperbaiki jalanan di ujung kampung, saya temukan mereka saat jalan pagi bersama suami
BalasHapussebentar saya baca dulu.....
BalasHapussebuah kerjasama dalam membangun sebuah harapan untuk kepentingan bersama, salam kenal mbak, sukses selalu
wah, puisinya bagus lho
BalasHapusikutan akh...
BalasHapusmakasih akh....
jika ujung jalan selesai maka selesailah kehidupan sang lelaki....berkopiah.lamkenal mas.....
BalasHapussalam kenal makasih bacaan nya
BalasHapus