Rabu, 15 April 2009

Dzikrullah Bersama Langit


Waktu itu masih di tahun 70-an awal. Setiap senja kami berkumpul di “tepas” rumah, duduk di atas bale-bale bambu sambil memandangi langit. Selalu ada yang baru di atas sana. Kemarin awan besar menyerupai beruang mengangkangi angkasa, sekarang selaput tipis beriring seperti buih di laut. Dulu ia sempat melebur warna jingga dan membuatku melompat-lompat kegirangan, kini ia mewujud gumpalan lembut berarak ditiup angin sore. Lalu aku hanyut dalam enigma waktu tanpa ruang. Meninggalkan diriku yang bergeming dalam angan masa kecil.

Selalu begitu.
Ada keterkesimaan yang merambat diantara fantasi dan sufistik, saat langit, awan, bintang, bulan, matahari, angkasa, malam, siang, berpadu dengan lanskap alam menyergap titik terdasar benakku.

Seiring usia yang terus mengejar, fantasi itu melebur dalam keterjagaan.
Bersama langit tumbuh keinsyafan, Tuhan tengah melukis hati para pencari. Disana berjuta ayat-ayat Kauniyah terbentang senyata-nyatanya.

“Robbanaa maa khalaqta haadzaa bathilaa”
“Ya Tuhan kami, tidaklah semua ini Engkau ciptakan dengan sia-sia.”


diunggah dari dbaonk.files.wordpress.com
hasil bidikan annie

diunggah dari apod.nasa.gov


Bagaimana manusia bisa begitu sombong berjalan di muka bumi ?

“Tuhan yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan dan langit ibarat atap.
Allah menurunkan hujan dari langit. Dengan air hujan itu tumbuh
dan keluarlah buah-buahan rezeki untukmu.
Janganlah kamu adakan bandingan (sekutu) Allah swt dengan yang lain.
Padahal kamu mengetahui.”
QS. Al-Baqarah 22

“Dialah yang telah menjadikan semua yang di muka bumi ini untuk kamu.
Kemudian Dia sengaja menjadikan kejadian angkasa,
lantas diciptakanNya tujuh lapis.
Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”
QS. Al-Baqarah 29

Tak perlu lagi kata-kata.
Langit telah membungkam sejuta aksara.
Selain kekhusyuan Asmaul Husna.

3 komentar:

  1. Ibu, Bageur, Geulis, Abdi follow nya.. follow balik lah da geulis....

    BalasHapus
  2. Mangga kasep! Beu, eta ka kolot ngolona.

    BalasHapus
  3. subhanallah teteh,....indah sekali ^^

    sudah lama gak main ke rmh teteh yg sejuk ini,sellau teringatkan kalo ke sini ......

    BalasHapus

Silakan tulis komentar anda, sobat. Terima kasih sudah mampir, ya ...