Ketika hati menyimpan cerita luka, energy tersedot habis olehnya.
Pikiran penat, wajah tidak nampak bagus (bayangkan wajah cantik yang tertekuk
berlipat sepuluh), badan seakan habis memanggul berkarung-karung beras (emang
pernah ya ngangkut beras?). Ketika ada
yang bertanya, jawabannya meninggi saja. Kasihan sang penanya, kena semprot teu
pupuguh, dan sesudahnya ada sesal
dan perasaan bersalah. Tambah lagi deh masalah. Pokoknya parah!
Bacaan ‘Madre’ sedikit menghibur. Tapi selesai halaman terakhir,
penat itu datang lagi.