Selasa, 09 Agustus 2011

di hari ke sembilan

Ibarat musafir di padang pasir, rindu mata air.
Ini hari ke 9, apa yang salah dengan diriku, hatiku, niatku, keseluruhan aku? Tergeragap aku di bilah pertama. Artinya aku harus henti sejenak, menatap cermin mengaca jiwa. Ada yang salah di awal shaum, sampai-sampai aku tak lagi menjadi aku yang kemarin ...
ah, iyakah aku merapuh?

Aku buka hanca mushaf, berharap melaluinya Allah tiupkan Cahaya, menembus hingga ke dasar, kemudian membuka keseluruhan isiku, lalu aku mengerti apa yang tengah terjadi. Inginku satu, jawaban.

Juzku mengabariku tentang aku. Allah menuntunku untuk mengenaliku sendiri. Melalui alif ba ta aku faham tentang aku. Tentang kekuatanku, tentang kelemahanku. Dalam beberapa hal ruhku dikuatkan Allah melalui juzku.

Tapi hari ini, di hari ke 9 shaum ini, aku difahamkan, bahwa ini adalah shaum terberat dalam berjihad, mengelola nafsu yang membuncah hampir meledakkan dada. Dalam setiap kesempatan selalu saja ada yang membuat lisanku istighfar, hati koyak dan rasa tak terindera. Bahkan oleh hal yang (biasanya) tak mampu membuatku goyah, kali ini bahkan hampir merusakkan shaumku. Astaghfirullahal'adzim ....

Kini terdiam aku, sementara mushaf terbuka dalam bacaan tartil yang hening. Biasanya hal tersebut membuka luas jendela jiwa, melapangkan shadr serta memberi luang pada qalbu, lalu mengalirlah sungai kejernihan. Allah telah menurunkan Nur-nya.

Kini, aku tertatih kembali, terus-menerus meluruskan niat, dalam setiap helaan nafas. Ternyata memang melawan diri sendiri sungguh sebuah perjuangan terberat, jalan terjal yang membutuhkan semangat membara tiada henti, melawan bisikan dan terjangan syaiton yang tak lelah menelusup hingga ke pori-pori iman.

Aku tahu Engkau tengah membelaiku, agar aku meniti tangga ke kemuliaan. Itupun bila aku mampu dengan benar melewatinya. Ya Allah, mampukan hamba ...

Ya Allah, masukkan hamba pada golongan orang-orang yang Kau naungi pada hari dimana tak ada lagi naungan selain naunganMu. Lindungi hamba, kuatkanlah hamba dan masukkan hamba pada golongan orang-orang yang beruntung. Aamiiin

3 komentar:

  1. pertamax!

    iya bnr...melawan diri sendiri itu sulit banget (barusan disuruh bikin penawaran, krn ngantuk n capek banget jadi marah2 :( pdhl lg puasa)

    BalasHapus
  2. Amin.. InsyaAllah kita akan menang mbak. Keep istiqomah :)

    BalasHapus
  3. hmmm, masih ada 20 hari kedepan buat kita lebih bermuhasabah... moga puasa kita barokah...amin

    BalasHapus

Silakan tulis komentar anda, sobat. Terima kasih sudah mampir, ya ...