Kamis, 08 Juni 2017

Cerdas Berlalu Lintas



Pada suatu hari, WA ku berbunyi. Adik sepupu meminta teks pidato baru untuk putera bungsunya yang akan ikut lomba di tingkat kabupaten.  Temanya tertib lalu lintas. Nah loh !!
Kukirimkan, teks yang ini. Semoga dilancarkan.

Assalamu’alaikum wr wb
Doa pembuka
Qoolallhu ta’ala fii kitaabihil quranul karim
Audzubillahiminasysyaitoonirrojiim, bismillahirrahmaanirrahiim


  Shodaqollohul’adzim

Bapa, ibu, hadirin yang terhormat dan saya hormati,
Semoga hari ini kita sudah meluruskan niat, bahwa apapun yang kita lakukan hanyalah untuk ibadah kepada Allah. Maka tak sia-sialah langkah kita hari ini.

Sesungguhnya tidak semata-mata Allah menciptakan kita, manusia, kecuali hanya untuk beribadah. Jadi apapun yang kita lakukan, sejak bangun tidur hingga tidur lagi, semua itu pada hakikatnya adalah untuk beribadah. Kita belajar, selain untuk menjadi pintar dan berhasil kelak, sesungguhnya adalah langkah nyata untuk ibadah. Kita berangkat ke sekolah, berjalan kaki atau menggunakan kendaraan, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, adalah ikhtiyar kita dalam beribadah. Jadi, apapun, sekecil apapun perbuatan kita, niatkan untuk ibadah kepadanya.

Dalam proses melakukan segala ibadah itu, tentu saja ada aturan dan hak serta kewajiban yang harus dijalankan. Aturan di rumah, di sekolah, di dalam kelas, dalam pergaulan, di jalan raya. Semua aturan itu dibuat semata untuk memastikan bahwa proses ibadah itu berjalan lancar dan seimbang. Bukankah Allah telah berfirman dalam QS An-Nisa ayat 59, sebagaimana yang telah saya bacakan ayatnya di awal tadi, yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.  …”


Bapa, ibu dan hadirin yang saya hormati, menaati aturan yang ditetapkan oleh Ulil Amri adalah salah satu kewajiban yang diperintah Allah, setelah taat pada Allah dan RasulNya.
Itu semua diperintahkan Allah pasti karena manfaatnya yang sangat besar. Bayangkan, bila seorang saja tidak mematuhi aturan, dampaknya pasti akan merembet ke mana-mana.

Sebagai contoh: aturan di jalan raya. Berapa banyak nyawa melayang hanya karena pemakai jalan tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Jangan menganggap sepele, sesederhana apapun sebuah aturan. Sebab bila dilanggar akibatnya seringkali tak terduga.
Trotoar dibuat untuk para pejalan kaki. Kita nih, yang mau berangkat sekolah dengan berjalan kaki, sudah diberi fasilitas aman hingga tiba di sekolah. Eh, jalur aman kita kadang tersita oleh tukang jualan atau bahkan oleh pengguna motor yang gak sabar. Terus, jadinya kita yang ngalah, turun ke tepi jalan, gak sadar bahaya terserempet motor atau mobil.
Apakah para pengguna jalan tidak bisa membaca rambu-rambu lalu lintas, ya? Padahal di sekolah telah diajarkan lho. Antara gak tahu, lupa dan tak mau tahu kadang sulit dibedakan.

Soal rambu-rambu bertuliskan huruf P capital yang dicoret, itu artinya apa? Bukan untuk parkir, kan? Tapi larangan parkir di situ. Rambu-rambu bertuliskan huruf S capital yang dicoret, jelas-jelas melarang berhenti, eeh …rupanya pak supir sekarang banyak yang lupa huruf, malah berhenti di situ dengan alasan, kasihan penumpang mau naik. Lalu mobil motor yang antri di belakang pun ramai membunyikan klakson. Tiiiid …tiiidd …tidid begitu bunyinya (nada lagu)

Sesungguhnya, bila setiap orang memulai  segala sesuatunya dari diri sendiri, maka dunia akan aman. Lalu lintas akan rapi, angka kecelakaan lantas berkurang, pokoknya lebih aman. Percaya, deh.

Masih ingat resep 3M dari Aa Gym, kan?
Mulai dari diri sendiri
Mulai dari yang kecil
Mulai dari sekarang
Tapi 3M ini berlaku untuk kebaikan, ya, bukan sebaliknya.

Yu, teman-teman, juga bapa, ibu, hadirin semua, kita mulai saja dari diri sendiri. Gak sulit kok. Yang sulit itu bila kita menasihati orang lain. Mulai hari ini kita semua yang hadir di sini, kuatkan hati untuk melakukan segala sesuatu sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama. Dengan demikian kita telah mengamalkan banyak perintah Allah swt, yakni mematuhi Ulil Amri, beribadah kepada Allah dan menciptakan kedamaian di bumi.

Tidak sulit untuk berbuat baik, sebab Allah Yang Mahabaik telah memberi kita modal kebaikan.

Sekian dari saya, mohon maaf bila ada kata-kata yang keliru.
Billahitaufik wal hidayah

Wassalamu’alaikum wr wb.

Kukirimkan via email.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tulis komentar anda, sobat. Terima kasih sudah mampir, ya ...