Pada suatu hari, WA ku berbunyi. Adik sepupu meminta teks pidato baru untuk putera bungsunya yang akan ikut lomba di tingkat kabupaten. Temanya tertib lalu lintas. Nah loh !!
Kukirimkan, teks yang ini. Semoga dilancarkan.
Assalamu’alaikum
wr wb
Doa
pembuka
Qoolallhu
ta’ala fii kitaabihil quranul karim
Audzubillahiminasysyaitoonirrojiim,
bismillahirrahmaanirrahiim
Shodaqollohul’adzim
Bapa,
ibu, hadirin yang terhormat dan saya hormati,
Semoga
hari ini kita sudah meluruskan niat, bahwa apapun yang kita lakukan hanyalah
untuk ibadah kepada Allah. Maka tak sia-sialah langkah kita hari ini.
Sesungguhnya
tidak semata-mata Allah menciptakan kita, manusia, kecuali hanya untuk
beribadah. Jadi apapun yang kita lakukan, sejak bangun tidur hingga tidur lagi,
semua itu pada hakikatnya adalah untuk beribadah. Kita belajar, selain untuk
menjadi pintar dan berhasil kelak, sesungguhnya adalah langkah nyata untuk
ibadah. Kita berangkat ke sekolah, berjalan kaki atau menggunakan kendaraan,
baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, adalah ikhtiyar kita dalam
beribadah. Jadi, apapun, sekecil apapun perbuatan kita, niatkan untuk ibadah
kepadanya.
Dalam
proses melakukan segala ibadah itu, tentu saja ada aturan dan hak serta
kewajiban yang harus dijalankan. Aturan di rumah, di sekolah, di dalam kelas,
dalam pergaulan, di jalan raya. Semua aturan itu dibuat semata untuk memastikan
bahwa proses ibadah itu berjalan lancar dan seimbang. Bukankah Allah telah
berfirman dalam QS An-Nisa ayat 59, sebagaimana yang telah saya bacakan ayatnya
di awal tadi, yang artinya “Hai orang-orang yang beriman,
taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. …”
Bapa,
ibu dan hadirin yang saya hormati, menaati aturan yang ditetapkan oleh Ulil
Amri adalah salah satu kewajiban yang diperintah Allah, setelah taat pada Allah
dan RasulNya.
Itu
semua diperintahkan Allah pasti karena manfaatnya yang sangat besar. Bayangkan,
bila seorang saja tidak mematuhi aturan, dampaknya pasti akan merembet ke
mana-mana.
Sebagai
contoh: aturan di jalan raya. Berapa banyak nyawa melayang hanya karena pemakai
jalan tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Jangan menganggap sepele,
sesederhana apapun sebuah aturan. Sebab bila dilanggar akibatnya seringkali tak
terduga.
Trotoar
dibuat untuk para pejalan kaki. Kita nih, yang mau berangkat sekolah dengan
berjalan kaki, sudah diberi fasilitas aman hingga tiba di sekolah. Eh, jalur
aman kita kadang tersita oleh tukang jualan atau bahkan oleh pengguna motor
yang gak sabar. Terus, jadinya kita yang ngalah, turun ke tepi jalan, gak sadar
bahaya terserempet motor atau mobil.
Apakah
para pengguna jalan tidak bisa membaca rambu-rambu lalu lintas, ya? Padahal di
sekolah telah diajarkan lho. Antara gak tahu, lupa dan tak mau tahu kadang
sulit dibedakan.
Soal
rambu-rambu bertuliskan huruf P capital yang dicoret, itu artinya apa? Bukan
untuk parkir, kan? Tapi larangan parkir di situ. Rambu-rambu bertuliskan huruf
S capital yang dicoret, jelas-jelas melarang berhenti, eeh …rupanya pak supir
sekarang banyak yang lupa huruf, malah berhenti di situ dengan alasan, kasihan
penumpang mau naik. Lalu mobil motor yang antri di belakang pun ramai
membunyikan klakson. Tiiiid …tiiidd …tidid begitu bunyinya (nada lagu)
Sesungguhnya,
bila setiap orang memulai segala
sesuatunya dari diri sendiri, maka dunia akan aman. Lalu lintas akan rapi,
angka kecelakaan lantas berkurang, pokoknya lebih aman. Percaya, deh.
Masih
ingat resep 3M dari Aa Gym, kan?
Mulai
dari diri sendiri
Mulai
dari yang kecil
Mulai
dari sekarang
Tapi
3M ini berlaku untuk kebaikan, ya, bukan sebaliknya.
Yu,
teman-teman, juga bapa, ibu, hadirin semua, kita mulai saja dari diri sendiri. Gak
sulit kok. Yang sulit itu bila kita menasihati orang lain. Mulai hari ini kita
semua yang hadir di sini, kuatkan hati untuk melakukan segala sesuatu sesuai
dengan aturan yang telah disepakati bersama. Dengan demikian kita telah
mengamalkan banyak perintah Allah swt, yakni mematuhi Ulil Amri, beribadah
kepada Allah dan menciptakan kedamaian di bumi.
Tidak
sulit untuk berbuat baik, sebab Allah Yang Mahabaik telah memberi kita modal
kebaikan.
Sekian
dari saya, mohon maaf bila ada kata-kata yang keliru.
Billahitaufik
wal hidayah
Wassalamu’alaikum
wr wb.
Kukirimkan via email.
Kukirimkan via email.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tulis komentar anda, sobat. Terima kasih sudah mampir, ya ...