Selasa, 14 Mei 2019

Cicak Merayap (Sebuah Prosa Liris)


Deretan waktu yang menyembul di dinding kamar, menertawai kebebalanku menerjemahkan malam, seekor cicak bergumam sambil merayapi tubuhnya, dinding kusam yang tak paham usia diri.
Dalam warna yg memudar, pada retak yang mengelupas, ribuan waktu melarikan diri dariku
dan aku terjerembab dalam kedunguan.
Berapa lama lagi bulan menanti? biar aku khatam menyetubuhi riuhku sendiri, dan kanvas malam berhasil kugambari dengan suara dari dalam dadaku, sambil merenung, mengapa serangga  bersayap yang jadi santapanku sepanjang malam.

Cicak merayap.  Berdecak-decak sendirian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tulis komentar anda, sobat. Terima kasih sudah mampir, ya ...