Sudah malam.
Meski belum larut, sebab adzan Isya baru saja lewat 20 menit. Aku baru selesai sholat.
Tiba-tiba, Cici ke kamar dan bertanya :
"Ibu punya kerupuk yang belum digoreng?"
Untuk apa?
Rupanya dia ingin masak seblak.
Kok? Tiba-tiba banget. Ketiban ide darimana? Malam-malam pula.
Gak ada persediaan kerupuk yang belum digoreng. Kalo kerupuk siap makan mah selalu ada di toples. Maka, karena hasratnya ingin segera ditunaikan, meluncurlah ia ke warung.
Tujuannya satu, beli kerupuk.
Gak mau dibantu, Cici ke dapur sendiri, masak sendiri. Alasannya, 'kan nanti juga di sekolah Cici masak sendiri.'
'Kapan?'
'Nanti, bu, hari Sabtu, kelas 6 mau praktek masak di sekolah.'
'Masak seblak? Atau bebas mau masak apa aja?'
'Seblak'.
'Oooo ...,' ketahuanlah alasannya kenapa tiba-tiba ia ingin masak seblak.
'Mau pake bumbu apa, Ci?'
'Bawang merah 2, bawang putih 2, cengek (cabe rawit) aja 1,' jawab Cici pasti.
'Oke, ibu lihat aja deh.'
Malam itu, di dapur, Cici menyiapkan panci untuk merendam kerupuk aci mentah. Lalu dibiarkannya selama setengah jam, sementara ia menunaikan sholat Isya dan membereskan buku-buku untuk ke sekolah besok pagi. PR sudah ia kerjakan ba'da magrib tadi.
Kubiarkan saja ia melakukan tahapan yang ia ingin lakukan. Nampaknya Cici yakin dengan dirinya, mungkin sudah dipikirkannya sedari tadi.
Ketika kerupuk aci nya sudah lembek dan sudah jadi seblak, Cici prepare dengan segala sesuatunya :
1. Pasukan bumbu : bawang merah 2 siung, bawang putih 2 siung, cengek besar 1 buah, garam, royco.
2. Cowet
3. Ulekan
4. Katel/Wajan dan spatula
Semua bumbu diulek hingga halus, kemudian tumis sampai harum. Tuangkan air ke dalam tumisan bumbu, kemudian masukkan seblak, aduk dan didihkan hingga bumbu meresap.
Setelah matang, hidangkan.
Taraaaa .....
Inilah seblak pedas ala Cici.
Silakan dicoba ... dicoba ... dicoba ...
Pedas dan gurih. Meski rawitna cuma 1, ternyata cukup membuat bibir semriwing kepedesan. Maklum rawitna jenis rawit 'domba' yang segeda 'alaihim', guedde dan pueddess!!
Beneran.
Anak ibu pinter deh masaknya!
(gak tau nurun dari ibunya, gak tau karena ibunya jarang masak jadi dia 'terpaksa' turun tangan masak sendiri hihhi ...) Soalnya, meski gak ada tugas sekolah, Cici sukaa banget masak di dapur, nyobain resep-resep baru.
Oke, kelak bisa jadi chef internasional nih ...
jadi pengen ngerasain
BalasHapus