Alhamdulillah, mereka sudah bisa menuliskan laporan hasil wawancara atau merangkum peristiwa di sekitar sekolah. tentu saja kemampuan itu tak lepas dari bimbingan guru bahasa Indonesia di dalam kelas, maupun kursus kilat dan menulis teknis di ruang redaksi BASIK.
Anak-anak ini, tim BASIK, yang terdiri dari siswa/siswi kelas 8 dan 9, memang hebat. Di sela-sela mereka mengerjakan tugas yang menumpuk, usai bubar sekolah biasanya mereka berkumpul di perpustakaan. Heran juga, sekaligus senang dan bangga, perpust di tempat saya tugas sungguh menjadi tempat yang disukai anak-anak. Klaim ini rasanya tepat, sebab di waktu yang seharusnya mereka sudah pulang dan istirahat di rumah, mereka malah berlama-lama di perpust. Yaaa ... memang sih niatnya bisa beda-beda, maklum ABG, tapi sejauh yang saya amati, rata-rata mereka membaca, mengaji atau mengerjakan tugas buat besok, atau menunggu waktu les di tempat lain, atau menunggu teman sambil ... ngobrol. Hehehe ... acara ini kayaknya udah jadi kebiasaan turunan dari emaknya wekekeke ...
Sekali dalam seminggu, mereka sibuk menggunting, menempel dan menghias Mading (Majalah Dinding) yang dipasang di selasar perpust yang bahan tulisan serta gambar/kaligrafinya mereka dapat dari hasil keliling ke kelas-kelas.
Eiiitts ... malah ngelantur. Oke, kembali ke BASIK.
Naah ... telah tertulis di papan Schedule bahwa pada hari ini adalah Hari terbit Basik edisi ke XV.
Karena Basik masih berbentuk buletin sederhana yang terdiri dari 12 halaman, maka setelah berhitung budget, difotokopi lebih irit ketimbang dicetak ke percetakan. tentang cetak-mencetak ini, dulu pernah sebanyak 4 kali terbitan menggunakan jasa percetakan, ternyata hasilnya, rugi, boo!! Banyak buletin sisa alias gak laku.
Akhirnya, di fotocopy aja!
Tapi, anak-anak usul, gimana kalo yang dicopi hanya halaman dalamnya, sedangkan halaman depan diprint agar bisa tampil lebih cantik dengan warna-warni foto yang sesuai warna aslinya (kayak iklan kamera jaman dulu, yee!)
Sip, okey ...
Bagi-bagi tugas kembali.
Sebagian ada yang kebagian tugas foto copi, sementara tugas ngeprint jatuh pada diriku. Kok gitu?
Ya, sebab kan kejar tayang, sementara anak-anak masih harus belajar di kelas. Waktu siang hingga sore tak memungkinkan untuk menyelesaikan semua prosesnya.
Malang tak dapat diraih untuk tak dapat ditolak (halah peribahasanyaa ... ) ketika tiba di lembar ke seratus eksemplar (artinya sudah 200 kali tuh printer ngegesek, kan diprint bolak-balik), printernya kecapean. Laa iyalaaah ... masa dipaksa kerja rodi begitu, ya?
Sebetulnya itu kerjaan gak dilakukan seharian, tetapi 2 hari, jadi kan aku gak maksa printer buat kerja terlalu cape. Kertasnya bergulung. Duuuh ,,, kasihan printerku.
Akhirnya aku memutuskan untuk istirahat dulu.
Dan kukabari anak-anak, bahwa BASIK telat lahir, karena masih prematur.
Anak-anak kecewa, sebab mereka tak sabar ingin segera meginformasikan apa yang telah mereka tulis mengenai kegiatan Gema Muharam yang lalu, yang banyak teman-temannya tidak tahu, yakni wawancara eksklusif dengan Da'i muda pentolan ajang AKSI Indosiar yang cakep dan pinter, yakni Kang Hilman Fauzi Nugraha, CEI, MEI, CBA. Naah tuh, gelar akademisnya aja berbaris.
Namun, akhirnya, sodara-sodara ...
BASIK Edisi XV telah terbit. Ini Dia. Taraaaa ....
Dan bagian distributor dan pemasaran pun mulai bergerak.
Kini saatnya mereka mempraktekkan pelajaran ekonomi dan strategi berpromosi.
Alhamdulillah, semoga sold out.
Dan kalian, anak-anakku, bisa dapat uang jajan deh ...
(Ada pembagian honor dari setiap tulisan dan energi yang telah mereka keluarkan)
masih mending printer eror, saya malah gak punya printer :D
BalasHapusya moga-moga laku deh ya, biar anak-anak pada bisa jajan.
Anyway, have a nice day!
hehe ... bisa aja. Aaamiin ... makasih, trian
HapusBeginilah kalau sekolah diurus dengan baik oleh orang baik. Jauh pisan sareng nu di Cikembar.
BalasHapusTeruskeun ceu... biar anak-anak banyak belajar
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah.
HapusHatur nuhun, Kang eNeS, sudah mampir dan memberi apresiasi. Insya Allah, kami akan terus belajar
Keren nih semangatnya Teh...
BalasHapusSurprise juga sih saat baca ternyata perpus jadi tempat favorit anak2 hehehe..
Semoga dg makin lama di perpustakaan anak2 makin terbangkit rasa cintanya pada buku :)
Aaamiiin ...
HapusYa memang, perpust MTsN garut selalu ramai pengunjung, Alhamdulillah. Terimakasih doanya, ya, mbak Reni
Luar biasa ibu guru kita ini, semoga semakin berkembang teteh. Alangkah menyenangkan jika perpustakaan bnr2 jadi rumah bermain dan belajar yg membuat anak-anak nyaman di sana. sukses ya adik-adik... untuk buletinnya, ayo lebih bersemangat :)
BalasHapushehe ... biasa aja, neng Irma, cuma belagak sibuk aja.
HapusNuhun yaa, sudah mampir. *bari ngalamun : kapan ya bisa ketemu?
hadir bu guruuuu.......:))
BalasHapusyaaa ... saya akan contreng kehadirannya. Tapi bingung ini siapa, ya? hehe
HapusTerimakasih siapapun engkau
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus