Jumat, 26 Februari 2010

Mengetuk Pintu Langit


Membaringkan segala rasa di peraduan malam ini. Nyatanya tak lantas menidurkan kelebatan peristiwa seharian tadi.
Biasa .... sejak berpuluh tahun, malam selalu menyisakan siluet perjalanan.
Barangkali jiwa ini tak puas diri, lena tanpa evaluasi.

Lalu kukembalikan semua pada malam, agar ditelan selaksa lelangit . Muntahkan semua yang kelabu, biar esok berubah putih.

Demikianlah, hidup memang perjalanan. Malam hanyalah tempat persinggahan dan istirah, sesaat. Yang di sepertiganya Tuhan siapkan telingaNya untuk mendengar, mataNya untuk menatap, dan kuasaNya untuk mengabulkan pinta, bagi sesiapa yang menyediakan waktu untuk mengetuk pintu langit.

Terjagakah engkau semalam, kawan?

23 komentar:

  1. Rizky kalau tidur suka larut malem mb' annie, jd sulit bgt u/ bangun d sertiga malam, meskipun ada beker jam

    Renungkan Wahai Sahabat Ku

    BalasHapus
  2. sungguh indah mba ^^

    semalam aku terjaga,tapi tak bisa mengadu padaNya karena tengah berhalangan.
    Tapi sering kali aku terbangun mba,dan biasanya aku bertemu dgnnya dalam sajadahku.

    Apalagi jiwa hati mulai gundah,dan penuh masalah...berkeluh padaNya sangat melegakan.

    BalasHapus
  3. hidup adalah pinjaman.. kapanpun Tuhan bisa mengambilnya.. :)

    Keren Mbak..

    BalasHapus
  4. Dan ketika di ujung malam aku singgah beristirahat di sini menikmati puisi indah.

    BalasHapus
  5. susah tidur...
    banyak kerjaan soalnya...
    nice post, mbak.

    BalasHapus
  6. betapapun indahnya malam tak pernah bisa tinggal akan terus hilang ketika fajar telah tiba, cuma malam melindungi kita dari kelelahan, tadi malam hujan keras bu, petir bersahutan

    BalasHapus
  7. Malam, tempat kita syahdu menuangkan rasa. Saat lebih fokus untuk mengetuk pintu langit. Nice post mbak.

    BalasHapus
  8. tadi malem gak terjaga Mbak...
    nikmatnya bercumbu denganNya di sepertiga malam...

    BalasHapus
  9. malam ada lah pengaduan
    malam adalah peraduan
    malam menghapus semua kelelahan

    BalasHapus
  10. Mari kita tegakkan waktu 1/3 malam, untuk bersama-sama membuka pintu langit!

    BalasHapus
  11. malam adalah tempat mengadu..
    berdua dengan nya di 1/3 malam.

    BalasHapus
  12. salam sobat
    indah sekali rangkaian kata2nya mba Annie,,
    baru menemukan judul seperti ini "mengetuk pintu langit"

    BalasHapus
  13. Assalamu'alaikum Mbak Annie..
    Indah dan sejukknya membaca tulisan ini. Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang yg tiada bosan mengetuk pintu langit ya Mbak..

    BalasHapus
  14. semoga Allah SWT memberikan balasan akan apa yang kita lakukan di sepertiga malam, mengadu, meminta, memohon, curhat dan semacamnya.... semoga... Allah selalu mengabulkan & mendengarkan.... amiiin.

    BalasHapus
  15. Semalamaku tetap terjaga higga saat ini., masih terus menggali apa yang bisa aku lakukan untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin

    BalasHapus
  16. Skrg saya ndak berani ngeblog sampai larut Mbak, habis sakit kmrn.

    BalasHapus
  17. Selamat malam mbak...,
    malam ini aku terjaga dan membaca renungan penuh makna ini... membuatku kembali perlu utk mengevaluasi diri
    Terima kasih utk renungan indahnya...

    BalasHapus
  18. Karena hidup ini indah, maka aku menangis sepuas-sepuasnya...
    Trims perhatian dan dukungannya ya Mba...Doain biar juara; buat nambah2 nikah, hehe (buka2an deh..)jazakillah.

    BalasHapus
  19. Askum Mba..
    Puji syukur Ya Robb,sholawat dan salam tuk Junjungan Nabi akhir zaman.
    Jikalau sluruh umat muslim Qta dapat menjalankan smua itu,pastilah damai negeri ini.
    Amin....

    BalasHapus

Silakan tulis komentar anda, sobat. Terima kasih sudah mampir, ya ...