Selasa, 11 November 2014

Menerbitkan Buletin Melalui Blog



Selain bertugas di Perpustakaan sekolah, saya membina anak-anak Pustakawan Siswa dan Tim Redaksi BASIK.   Pustakawan Siswa adalah organisasi siswa yang bergelut di bidang kepustakaan, sedangkan  BASIK yang merupakan kepanjangan dari Bacaan Siswa Kreatif dan Kritis adalah wadah bagi siswa yang menyukai bidang jurnalistik.

Pembinaan yang terjadwal sekali dalam seminggu. Ada kalanya anak-anak dari  2 kegiatan ekskul ini belajar dalam satu kelas. Mereka belajar, antara lain :

  • bagaimana memanfaatkan buku koleksi perpustakaan sekolah, 
  • cara menemukan buku sesuai klasifikasi, 
  • penelusuran katalog, hingga
  •  bagaimana membuat sinopsis dan resensi buku. 
  • Belajar cara menulis artikel dan laporan hasil wawancara. 
  • Mereka juga belajar menggunakan media internet sebagai bahan pencarian informasi selain buku. 
  • Mengenal e-book serta memanfaatkan aneka situs dan blog yang tersedia.
Tapi karena  Pustakawan Siswa maupun Tim BASIK setiap hari datang ke Perpustakaan, bahkan mereka betah berlama-lama di sana meski jam belajar sudah usai, maka saya punya banyak kesempatan berinteraksi dengan mereka. Hal itu tentu saja memudahkan saya untuk   membagikan ilmu dan pengalaman tanpa dibatasi jam tatap muka. Proses berbagi itu akhirnya lebih banyak dilakukan secara sersan, serius tapi santai. Kadang di ruang baca, di ruang refferens, di meja sirkulasi bahkan di meja kerja saya. Di mana saja yang mungkin.

 
di ruang baca


1. Membuat Buletin

Secara berkala, yakni 3 bulan sekali buletin BASIK beredar di lingkungan sekolah. Siswa mempersiapkan sejak mulai pemilihan tema untuk rubrik Info Utama, siapa yang akan diwawancarai untuk rubrik Ruang Tamu dan pembagian tugas meliput, dan lain-lain sesuai kesepakatan dalam rapat hingga strategi memasarkan produknya. Saya biasanya hadir ketika rapat redaksi yang pertama saja, membuat bagan schedul hingga penentuan deadline. Selanjutnya mereka berkoordinasi secara mandiri, tentu saja tetap dalam bimbingan saya sebagai pembinanya. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberi ruang gerak yang lebih leluasa bagi mereka untuk berkarya sekaligus mengatur strategi bekerja sama dan berpromosi.

 5 eksemplar buletin BASIK siap edar

2. Membuat Blog

Sebelumnya saya berikan teorinya, lalu mereka dibagi beberapa kelompok. Langsung praktek. Ada yang menggunakan komputer meja saya atau buka laptop di ruang refferens.

 
serius mengedit profil di ruang refferens
 
Peralatan yang terbatas tidak atau tepatnya 'jangan' menjadi alasan untuk tidak berbuat. Bahkan ada pula yang menggunakan handphone. Meskipun aksesnya tentu saja kurang maksimal.



ini di meja sirkulasi

Intinya adalah menanamkan nilai-nilai edukasi bahwa gadget dan teknologi apapun  hanya alat untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan tugasnya, memudahkan siswa untuk belajar dan memperoleh informasi, bukan sebaliknya. Bukan manusia yang di'setir' untuk mengikuti apapun yang ditawarkan tanpa melihat urgensinya, sehingga menempatkan manusia sebagai korban. Alhamdulillah ... sejauh ini mereka mengerti.


3. Menerbitkan Buletin Melalui Blog

Usai dasar-dasar membuat blog mereka terima. Semangat mereka tumbuh makin subur. Celoteh dan cerita mereka berlompatan, berebut. Bahwa mereka  pernah membuka blog BASIK dulu, tapi postingannya lama tidak di update. Nah, pancingan saya berhasil.


wajah-wajah senang saat berhasil membuat blog di meja kerja saya

Seperti Tim BASIK angkatan sebelumnya, saya mulai mengajak mereka untuk 'memindahkan' isi buletin BASIK edisi kemarin ke dalam blog yang sudah tersedia. Karena ilmu dasarnya sudah mereka dapat, maka saya hanya tinggal memberitahu serba sedikit untuk mengunggah dan mempercantik tampilannya. Mereka senang, saya apalagi.

diskusi memilih template blog di komputer meja kerja saya

4. Membuka Pintu ke Dunia Luas

Sekarang, saya sedang menggiatkan mereka untuk menulis apa saja di blog nya, kalau bisa setiap hari. Tapi bila mereka sedang banyak tugas saya mengajak mereka untuk menulis paling tidak satu kali posting dalam 1 minggu. Mereka siap. Setelah itu, saya akan ajari mereka bagaimana caranya blogwalking, jalan-jalan ke blog lain. Bahwa ada banyak hal di luar sana.

Saya berharap, dengan demikian, selain melatih menulis, mereka akan terbiasa dengan bahasa-bahasa internet, widget, html dan sebagainya.  Lalu, sebagaimana halnya anak-anak, mereka akan lebih pintar dari gurunya, mereka akan banyak 'ngoprek' (menjelajah, mencari tahu lebih banyak lewat keterampilan tangan) mencari tahu lebih banyak melalui pintu yang saya bukakan untuk mereka.
Dan sebagai gurunya, saya akan bangga mengantarkan mereka pergi

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba
"Guru Blogger Inspiratif 2014"

7 komentar:

  1. Kalau jd murid teteh akan jd guru favoriteku, gutlak ya teteh...semoga menang, amin. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. aaiih ... jadi mau malu hehe
      Aamiin ya Allah, terimakasih doanya, say

      Hapus
  2. dear mbak ani
    lama nggak ngobrol dan cuap cuap.
    me just married bulan oktober lalu mbak
    mohon doa terbaiknya


    seru banget deh kayaknya posting ini jadi inget masa sekolah
    semoga mbak ani menang ya

    BalasHapus
  3. good luck mbak, semoga virus ngeblog makin menulari anak2 di sekolah

    BalasHapus
  4. Dalam lingkungan sekolah, terbukti kebiasaan blogging mampu menumbuhkembangkan kemampuan tulis-menulis (jurnalistik) serta menajamkan wawasan melalui karya tulisan-tulisan artikel Blog. Semangat blogging! Salam kenal untuk para Guru Blogger Inspiratif 2014.

    http://andrigunawanblog.blogspot.com/2014/11/sinergi-tangguh-pemanfaatan-e-library-e.html

    BalasHapus
  5. sayangnya sekolahku belum ada perpustakaannya
    sukses ya mbak :)

    BalasHapus
  6. Aku dulu jaman sekolah paling rajin ke perpus, bahlan perpus PKK & perpus daerah, sekarang agak terkikis oleh bacaan online...:(

    BalasHapus

Silakan tulis komentar anda, sobat. Terima kasih sudah mampir, ya ...