Senin, 08 Desember 2014

Liputan JJS with Pustakawan Siswa (1) : Ada Apa di BAPUSIPDA?

Wisata ke Perpustakaan, kenapa tidak?


Sudah sejak bulan September, yakni ketika kegiatan Bulan Gemar Membaca dan Kunjung Perpustakaan digelar, anak binaan saya 'merengek' untuk diajak JJS (jalan-jalan seharian) ke perpustakaan Bandung, tepatnya BAPUSIPDA Prop. Jabar. Penyebabnya adalah : beberapa waktu sebelumnya perpustakaan kami kedatangan tim penilai dari Bapusipda Propinsi Jabar dalam rangka lomba perpustakaan. Dan beliau-beliau itu terkesan dengan adanya Pustakawan Siswa sehingga mengundang untuk berkunjung kesana.



Maka, pada Rabu pagi 3 Desember 2014, rombongan kami berangkat menuju Bandung. Tujuannya bukan hanya Bapusipda saja, tapi ke Tangkuban Parahau dan juga Rumah Produksi Tahu Susu di Lembang.

Pukul 8 pagi, rombongan sudah tiba di Bapusipda yang terletak di Jl. Kawaluyaan Indah II kawasan bypass Soekarno Hatta Bandung. Lokasinya tidak jauh dari Metro Indah Mall. Sebelumnya saya berhubungan via handphone dengan Bu Herta Anggia, pustakawan yang akan menerima rombongan kami di sana. Rupanya kami datang lebih dulu ketimbang bu Herta. Sambil menunggu, kami menunggu di lobby sambil melihat-lihat fasilitas yang ada.

Dari luar saja, anak-anak sudah bertepuk tangan gembira melihat gedung megah Perpustakaan kebanggaan warga Jabar ini. Dan ketika memasuki lobby, mereka antusias melihat dan mengisi buku tamu elektronik.

                                            

Tidak berapa lama, bu Herta tiba. Kamipun dipersilakan masuk ke aula yang terletak di lantai 4. Anak2 Pustakawan sempat menyanyikan yel yel penambah semangat sebelum Bu Herta dan kawan-kawan memberi sambutan dan menjelaskan tentang sejarah Bapusipda beserta segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan perpustakaan dan pekerjaan seorang pustakawan.


Bapusipda merupakan singkatan dari Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah. Dulu, sebelum di merger, perpustakaan dan kearsipan terdiri dari dua lembaga, Bapusda dan Basipda. Sejak 2005 dimerger menjadi Bapusipda. Bapusipda melayani peminjaman sejak hari Senin hingga Sabtu.
Senin - Kamis  :  Pukul 08.00 - 16.00
Jumat               :  Pukul 09.00 - 16.00
Sabtu               :  Pukul 08.00 - 15.00
Istirahat            :  Pukul 12.00 - 13.00
Ohya, ternyata hari Minggu pun Perpustakaan tetap melayani peminjaman lho, tapi tempatnya di Lapangan Sabuga Tegallega dari mulai pukul 06.00 sampai 12.00. Keren, ya!

Bapusipda Prop. Jabar baru menempati gedung yang kami kunjungi baru setahun, tepatnya diresmikan tanggal 27 Nopember 2013 oleh Gubernur Jabar Bapak Ahmad Heryawan. Ini dia penampakan gedungnya:



 

Bagi mereka yang ingin menjadi anggota, proses gak lama kok. Ini syaratnya :
1. Berdomisili di wilayah Jawa Barat
2. Mengisi keanggotaan secara mandiri
3. Pas foto ukuran 2x3, sebanyak 5 lembar. Di Bapusipda tersedia layanan pemotretan, jadi bagi yang belum bawa foto bisa langsung foto di tempat. Mudah, kan?
4. Fotokopy KTP sebanyak 1 lembar
5. Bagi mahasiswa dari luar Prop. Jabar ditambah dengan keterangan domisili RT setempat
6. Bersedia mengikuti peraturan perpustakaan.

Fasilitas yang tersedia lengkap dan keren. Ya iyalah gedungnya aja baruu ...
Selain ruang-ruang baca yang aduhai keren dan nyaman, ada lagi nih :
1. buku tamu online (seperti foto di atas tadi)
2. ruang multimedia (sebetulnya kami ditawari nonton film dokumenter, tapi karena waktunya mepet, jadi batal deh)
3. Wi-Fi area
4. ruang diskusi
5. katalog online ( disebutnya OPAC alias Online Public Acces Catalogue)
6. Bibliografi Nasional dan Daerah
7. Indekas artikel majalah dan surat kabar

Yang pasti baca-baca buku di sana, bisa bikin lupa pulang hehe ... Kalau mau kita bisa baca itu buku koleksi perpust yang jumlahnya selangit. Ini dia :
Koleksi buku : 46.880 judul atau 157.492 eksemplar
Majalah : 30 judul atau 5.133 eksemplar
Surat kabar : 12 judul, 5.881 eksemplar

Seiring dengan berkembangnya minat baca masyarakat serta daya dukung pemerintah untuk perbaikan sarana perbukuan dan perpustakaan, pengelolaan perpustakaan makin berkembang. tentu saja hal tersebut disertai pula dengan SDM pustakawan yang profesional. Sekarang tidak ada lagi istilah pegawai 'buangan' bagi mereka yang bekerja di perpustakaan. Pustakawan dibutuhkan di setiap jenjang pendidikan maupun lembaga-lembaga pemerintahan. Jurusan Ilmu perpustakaan tersedia di banyak perguruan tinggi negeri dan swasta. Pustakawan menjadi pilihan karier yang menjanjikan.

Anak-anak Pustakawan Siswa MTsN Garut tentu saja sangat antusias dengan penjelasan Bu Herta. Terlebih lagi mereka telah terbiasa dengan 'pekerjaan' pustakawan selama menjalani kegiatan di organisasi Pustakawan di madrasah. Mereka tidak asing dengan istilah klasifikasi buku, katalog, jenis layanan, kartu buku serta sirkulasi peminjaman. Maka, pertemuan saat itu dijadikan ajang kesempatan bertanya. Ketika sesi tanya jawab dibuka, mereka berebut mengacungkan tangan, tapi karena waktu tidak mencukupi, hanya 7 orang saja yang mendapat kesempatan tersebut.
                                     

Setelah puas bertanya dan mendapat informasi, kami sempat bertukar cenderamata.



Dan ...tiba saatnya ke ruang bacaaa ...!!!
Bagi yang gak mau naik turun tangga, bisa menggunakan fasilitas eskalator ataupun lift, silakan pilih hehe ... Sarananya lengkap.

Dari aula di lantai 4, kami bertahap turun ke lantai 3. Oh ya di setiap lantai terdapat dua ruang baca yang luas dan bikin betah. Di lantai 3 ada ruang refferensi dan ruang baca remaja. Karena masih dalam tahap bebenah, maklum baru setahun pindahan dan buku-buku perlu penataan secara rapi, maka masih banyak tumpukan buku di beberapa sudut. Ruang refferensi berisi buku-buku yang tidak bisa dipinjam ke luar, yakni kamus, ensiklopedia, almanak, buku tahunan, dll.

Sementara itu anak-anak betah membaca di ruang baca remaja, maklum jenis bacaannya sesuai dengan umur mereka.

                           



Dan ketika saya ajak untuk pindah ke lantai 2, tahu sendiri kan reaksinya? Protesss, sodara-sodara hehe ... Waktunya gak cukup, Nak. Biar nanti kita jadwalkan lagi seharian khusus datang ke sini buat baca-baca, thok! Sekarang ...kita ke bawah.

 


Di lantai 2 adalah ruang baca dewasa. Sesuai dengan namanya, interior serta penataan ruang baca ini lebih simpel. Rupanya masing-masing ruang baca disesuaikan dengan segmentasi pembaca serta jenis bacaannya.


Setelah itu, kami turun ke lantai dasar. Di sana ada ruang baca anak. Dan inilah penampakannya. Ada sudut khusus untuk storry telling.

 nah, lahan berundak itu untuk tempat storyy telling


                                        

Sekira pukul setengah sebelas kami meninggalkan Bapusipda menuju Tangkuban Parahu.
Saat itu pula saya berjanji untuk mengajak kembali anak-anak berkunjung ke sana, sebab mereka masih meninggalkan hatinya di perpustakaan warga Jabar ini.

Insya Allah, Nak, nanti kita balik ke sini, lebih lama, sepuasnya kalian mampu baca.
Semoga Allah memberi kita kesempatan umur dan kesehatan. Aamiin ...

4 komentar:

  1. whaaa keren banget. Sayangnya saya orang luar. Kalau orang luar kota bisa gak ya berkunjung ke sana?

    BalasHapus
  2. Keren banget perpustakaannya, jadi mau ke sana juga.Kira-kira bukuku ada di sana gak, ya? Hihihi xD

    BalasHapus

Silakan tulis komentar anda, sobat. Terima kasih sudah mampir, ya ...