Kamis, 18 Juni 2015

#1 Shaum Pertama : Tadarus - Memahami Tanda-Tanda

Bismillahirrahmaanir rahiim ...

Menjaga bacaan Al-quran, sejatinya dilakukan setiap hari, setiap saat, bukan hanya di bulan Ramadhan. Meski demikian, karena bulan Ramadhan adalah bulan berkah yang di dalamnya Allah janjikan malam seribu bulan, yang di pertengahannya Allah turunkan kitab Sucinya berabad lampau, maka ummat muslim berlomba untuk menggapai kemuliaan lewat tadarus yang basah dilantunkan.

Memahami Tanda-tanda Dalam Alquran
Ayat pertama yang sekaligus menjadi perintah utama Sang Pencipta kepada manusia adalah 'membaca'.



Membaca adalah kegiatan seluruh panca indera, bukan hanya  mata dan otak. Ia melibatkan seluruh organ tubuh. Bagaimana manusia bisa membaca tanda-tanda akan turun hujan, membaca gestur tubuh orang lain, memahami mimik muka lawan bicara, bahkan membedakan dan memahami tangisan bayi. Allah telah membekali manusia untuk memahami tanda-tanda lewat kegiatan 'membaca'.

Membaca Al-Quran adalah memahami tanda-tanda yang tersurat dan tersirat dalam setiap jengkal ayatnya. Memahami tanda-tanda tak selalu berarti memahami arti kata dan kalimat, ia bermakna luas dan universal.

Sejak kita membuka mushaf, tanda-tanda itu telah terlihat. Tanda-tanda (numerik Alquran) akan lebih mudah dipelajari bila kita menggunakan mushaf Al-Quran 18 baris.


QS. Al-Fatihah dan QS. Al-Baqoroh 1-4

Surat pertama dan kedua dalam Al-Quran adalah Al-Fatihah dan Al-Baqoroh 1-4. Bila kita perhatikan halaman di atas ada beberapa fakta menarik :
  1. Bangunan Al-Fatihah dan Al-Baqoroh ayat 1-4 tampil beda. Ia memiliki ornamen khusus
  2. Al-Fatihah bukan berada di halaman 1, melainkan halaman 2. Kalaupun tidak tercantum halaman, bila kita bukan lembar selanjutnya maka Al-Baqoroh ayat 5 akan terlihat halaman 4. Itu artinya, Al-Fatihah bukan halaman 1, tapi halaman 2, dan Al-Baqoroh 1-4 di halaman 3.
  3. Bila kita perhatikan, Al-Fatihah terdiri dari 6 baris, demikian pula dengan Al-Baqoroh di sebelahnya, terdiri dari 6 baris pula
  4. Dari bangunan Al-Fatihah seperti di atas, bila kita kumpulkan angka-angkanya lalu diurutkan berdasarkan putaran tawaf atau berlawanan arah jarum jam, maka akan didapat angka 6-2-3-6 : 
  • 6 : jumlah baris Al-Fatihah
  • 2 : halaman Al-Fatihah
  • 3 : halaman Al-Baqoroh
  • 6 : jumlah baris Al-Baqoroh 1-4 
6236 adalah jumlah keseluruhan ayat dalam Alquran.

Dapat disimpulkan bahwa sejak halaman pertama kita buka kitab suci, sejak itu pula Allah telah mengisyaratkan dan menginformasikan bahwa : 'kita akan membaca sebuah kitab suci yang di dalamnya terdapat 6236 ayat' sebagai petunjuk dan kompas bagi langkah hidup kita selama di dunia.
Wallahu 'alam ...

  1. Halaman 3 berisi 4 ayat surat Al-Baqoroh
  2. Halaman 2 berisi 7 ayat surat Al-Fatihah
  3. Bila kita sandingkan angka 4 dan 7, akan menjadi 47. Angka 47 merujuk pada surat Muhammad.
Melalui bimbingan guru saya, Ahmad Gunawan, (beliau murid  Bapak Luqman AQ Sumabrata, yang memperkenalkan metoda Struktur dan Format Al-Quran (MSQ) atau Numerik Al-Quran.), terkuaklah sebuah informasi awal yang lebih lengkap dari bangunan Al-Fatihah. Ini belum lagi kita baca ayatnya, belum kita tafsirkan artinya, belum digali asbabun nuzulnya. Ini baru informasi awal yang nampak di permukaan.

Bahwa ke 6236 ayat yang difirmankan Allah untuk manusia itu telah diturunkan melalui Muhammad. Yang apabila manusia ikuti seluruh isinya, ditaati perintahNya dijauhi laranganNya, diikuti seluruh petunjuk di dalamnya, maka tidak akan tersesat manusia menuju Tuhannya kembali kelak. Inilah kitab suci yang telah diturunkan melalui seorang utusan bernama Muhammad (Rasulullah), yang semasa hidupnya disebut 'akhlak Al-Quran'.

Maka bila ingin meneladani akhlak Rasulullah, baca-kaji-analisa-amalkan ayat-ayat Al-Quran.
(Ya Allah ...bimbinglah hamba)

Wallahu 'alam bishawab ...


2 komentar:

  1. Wow... sampai detail banget euy pengetahuannya. Saluuuut. Aku masih harus banyak belajar, selama ini baru sampai level membaca dan artinya saja, belum sampai detail seperti ini

    BalasHapus
  2. Makasih tambahan ilmunya. Sedih banget nggak bisa dampingi anak2 di hari2 pertama Ramadan krn sedang halangan.

    BalasHapus

Silakan tulis komentar anda, sobat. Terima kasih sudah mampir, ya ...