Kata "samen" biasa dikenal dalam budaya Sunda. Samen artinya adalah perayaan kenaikan kelas atau kelulusan di sekolah. Jadi, Samen biasanya dilakukan pada tutup tahun ajaran. Ada juga istilah samen dengan cara baca yang sama (e pepet) dalam bahasa Jerman yang artinya benih atau bibit. Sudah pasti, obrolan kali ini bukan samen yang versi Jerman hehe ... Tapi tentang pembagian rapot di sekolah bungsuku.
Berarti pembagian rapot kali ini bukan termasuk samen, dong hehe ... Tapi, biarlah, toh gempitanya gak jauh beda dengan samen (maksa). Disana ada panggung, pengumuman-pengumuman, kemeriahan serta pembagian hadiah bagi anak-anak yang berprestasi.
Di SDIT Persis Tarogong Garut, tempat Cici sekolah, prestasi anak-anak tidak hanya diukur dari sisi akademiknya semata. Anak-anak yang memiliki kelebihan lain juga dihargai. Maka di setiap hari pembagian rapot, selain pengumuman para pemenang lomba (PORAK), terlebih dahulu ada juga pengumuman 5 kategori terbaik dari setiap jenjang kelas. Kategori tersebut didapat dari hasil penilaian prestasi anak selama 1 semester.
Kategori itu meliputi :
1. Siswa dengan nilai tertinggi
2. Siswa yang teraktif belajar
3. Siswa yang menulis paling rapi
4. Siswa terfasih membaca Al-qur'an
5. Siswa terdisiplin dalam belajar
Nah, mereka itu dipilih dari setiap kelas. Dinilai oleh wali kelasnya masing-masing.
Pemberian penghargaan kepada anak dengan kategori tersebut tentu saja melegakan bagi orangtua, sebab setiap anak memiliki peluang yang sama untuk menjadi yang terbaik tanpa dihantui oleh angka-angka hasil belajar. Bisa dimengerti, setiap anak memiliki kemampuan yang beragam, dan di sini kemampuan mereka dihargai.Kelebihan apapun ...
Cici, si kucritku, Alhamdulillah ... sejak kelas satu selalu mendapat hadiah dari kategori yang berbeda setiap tahun. Bila dihitung, dalam setahun 2 kali ia mendapat bingkisan. Tapi, dua kali pula ia absen gak dapat apa-apa, waktu kelas 5. Sekarang di kelas 6 kembali Cici mendapat bingkisan.
Ini dia :
Bila di zoom ini kategorinya :
Cici memang cerewet dan gak bisa diam. Di kelas ia banyak bertanya, dan sering kebagian tugas tambahan.
Ini tentu saja tak bisa lepas dari bimbingan ibu guru wali kelasnya di sekolah. Terimakasih, bu Yuni ...
Seminggu sebelumnya, Cici dan kawan-kawan sibuk menyelenggarakan bazzaar. Anak-anak kelas 6 itu membuka stand dengan aneka makanan yang ditawarkan. Cici bersama teman-temannya menjual menu yang lumayan beragam untuk anak usia SD. yaitu :
1. Baso aci
2. Mie dog
3. Sosis Bakar
4. Pop Ice
5. Ice Cream
6. Basreng alias Bakso goreng
7. Seblak ceker (yang ini khusus buatan ibu guru wali kelas)
Ini anak-anak kelas 6D SDIT Persis Tarogong.
Wih ... kebayang gak kalo yang menyiapkan semuanya adalah kumpulan anak2 SD? Dari mulai belanja bahan, menyiapkan alat-alat masak, melayani konsumen sampai beres-beres. Hebat, gak tuh?? Dari sekolah mereka diberi modal sebesar Rp. 200.000,- yang harus dikembalikan ketika bazzaar salesai, istilahnya dana talangan, gitu. Anak-anak, dengan bimbingan wali kelas diajari tentang ilmu kewirausahaan. Kereen ... !
Ibu-ibunya hanya membantu doa dan menyiapkan alat masak dari rumah sampe sekolah. Selanjutnya mah bagaimana anak-anak sajaahh ... Sebagai orangtua, saya juga salut sama bapak ibu guru wali kelasnya yang, pastinya riweuh, mengarahkan anak-anak.
Bu Yuni dan pa Rifan memang oke. Jempol, deh!
4 hari mereka berdagang. Hasilnya ... alhamdulillah, ternyata ketika diberi kepercayaan dan keleluasaan, anak-anak itu mampu membuktikan bahwa mereka bisa!!
Sssstt ... untungnya lumayan, lhoo
Horeee ....
Alhamdulillahirabbil'alamiin, ini memang bukan SAMEN, tapi prestasi mereka patut dirayakan bukan?
Sayang, tadi saya lupa bawa kamera. Kemeriahannya jadi gak terekam dalam gambar, deh ...
Oke, segitu saja laporan saya hari ini.
Selamat berlibur ...
ikut senang mak...bersyukur punya Cici yang luar biasa
BalasHapusAlhamdulillah ... terimakasih mak Ida
HapusJadi ingat... dulu waktu SD aku juga pernah melakukan kegiatan spt itu Teh... Seru banget pastinya hehehe
BalasHapusiya seruu, dari mulai persiapan, pelaksanaan sampe selesai. Bagus buat pembelajaran, mbak Reni
Hapus