Minggu, 25 Januari 2015

Ini Ceritaku Menerbitkan Buku Indie

Bagi orang yang suka menulis, menerbitkan karya adalah hal yang paling diidamikan. Iya atau iya??
Maka segala macam upaya dikerahkan (cieee ...) agar karyanya itu bisa terbit, dibaca orang, dan,,,,tentu saja bermanfaat. 

Masalahnya tidak semua penulis memperoleh jodoh dengan media cetak atau penerbit buku lalu mejeng di toko-toko buku, apalagi best seller. Wah ... Tapi, bersyukur, dunia kian hari kian berkembang. Seiring dengan besarnya minat menulis di kalangan masyarakat, remaja, dewasa, lelaki bahkan ibu-ibu, ada banyak jasa penerbit indie yang menawarkan kesempatan menerbitkan buku untuk setiap orang yang suka menulis.


Tentu saja, namanya juga indie alias self publishing alias menerbitkan sendiri, ada aturan yang berbeda dengan penerbit mayor (istilah penerbit yang membeli karya kita). Ada harga yang harus dikeluarkan untuk jasa yang ditawarkan. Biasanya penerbit memberikan jasa berupa :
  1. Edit aksara dan EYD
  2. Desain Cover dan Layout kualitas prima sesuai keinginan penulis
  3. ISBN (Internasional Standar  Book Number) yang artinya bukumu akan didaftarkan secara internasional
  4. Cetak kualitas prima  
  5. Bahan cover 
  6. 1 exp bukti terbit yang akan dikirim ke alamat penulis, GRATIS ONGKIR
  7. 1 kali proofing cover, penulis berhak melakukan revisi satu kali
  8. Promo di FB, Twitter, dan Blog
  9. Royalti 10% dari harga buku yang terjual
  10. Terbit dalam 30 hari kerja
 Atau biasanya ada beberapa opsi penawaran dengan harga yang berbeda. Yang pasti, setiap penerbit memiliki fasilitas dan tawaran yang kurang lebih sama. Yang perlu diperhatikan adalah profesionalitas atau kondite penerbit yang kita pilih. Tenu saja dalam hal berkomunikasi pun kita harus menggunakan etika yang santun agar kerjasama yang terjalin berjalan lancar dan harmonis, saling suka dan menguntungkan.

Keuntungan yang kita dapat salah satunya punya buku sendiri. Kitapun dapat menjual langsung, dengan harga yang telah ditentukan penerbit. Mengenai hal-hal teknis, penerbit akan mengirimkan surat kerja sama penerbitan bersamaan dengan buku bukti terbit. Kita bisa pelajari hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Bila ingin mengetahui dengan penerbit mana kita bisa 'enak' bekerja sama, bisa bertanya kepada kawan yang sudah pernah menggunakan jasa penerbit tertentu, apa kekurangan dan kelebihannya. Seperti ke Pakde Cholik atau Pak Azzet. Beliau ini yang sudah banyak pengalaman menerbitkan buku, baik indie maupun mayor. 

Akhir tahun 2014, saya 'berhasil' menerbitkan buku secara indie. Alhamdulillah ...
Ini penampakannya hehe ... 


Saat itu saya menggunakan fasilitas discount yang ditawarkan  AG Publishing . Paket reguler yang biasanya mematok harga 500 ribu rupiah untuk fasilitas seperti di atas, menjadi hanya 250 ribu rupiah saja. Saat itu sya berkomunikasi dengan mbak Tiana dari pihak AGP melalui hp. Lancar dan efektif.

Meski memang ada keterlambatan penerbitan satu bulan dari yang dijanjikan, ternyata saya mendapat kompensasi keterlambatan, yakni berupa tambahan buku bukti terbit. Yakni berupa 3 eksp bukti terbit. Jadi, sampai sejauh ini saya mendapat pengalaman kerja sama yang menyenangkan dengan AGP. Sebelumnya, 2 buku antologi yang saya ikuti pun diterbitkan oleh AGP publishing ini.

Ohya, sayapun mendapat kabar bahagia Januari ini, ternyata di AGP, buku saya termasuk buku laris. Subhanallah .... Sungguh saya tak pernah menduganya. Senang, sekaligus heran. Buku saya sangat sederhana. Ini tak lepas dari campur tangan Tuhan, tentu saja. Terima kasih, ya Allah ...



Saya jadi makin terpacu untuk terus menulis dan kembali menerbitkan buku. Ah, jadi ingat Pakde Cholik. Beliau ini yang selalu ngipas-ngipasi agar siapa saja terus menulis dan menerbitkan buku. Saya sering gak pede.

Kadang kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti. Yang penting harus dilakukan saat ini adalah, bergerak, menulis, sebaik yang dimampukan Tuhan bagi kita, lalu selesaikan. Selanjutnya, ikuti saja apa yang harus dilakukan. Karenanya, yuk menulis lagi, dan ....menerbitkan buku.

Sekarang Indie, siapa tahu besok ada penerbit mayor yang berjodoh dengan kita. Ya, siapa tahu, kan ...?



17 komentar:

  1. Wah jadi bekal ilmu nih buat winny teh yg ngebet pengen nerbitin buku juga. Yerima kasih teh sharingnya. Ikut seneng bukunya laris manis ya teh. Semoga selalu diberkahi Allah teh. Aamin

    BalasHapus
  2. Wah menarik banget Mba.. semoga aku juga bisa menulis..

    BalasHapus
  3. Selamat ya Jeng.
    Lanjutkan dengan buku berikutnya
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  4. huwa selamat ya mbak, terimakasih sudah mau berbagi informasi yang bermanfaat :) semoga bukunya laris manis mbak

    BalasHapus
  5. Saya juga pengen menerbitkan indie dan lebih leluasa mengatur konsep bukunya.

    BalasHapus
  6. selamat mba, saya juga ingin menerbitkan buku solo :)

    BalasHapus
  7. Selamat mbak.. semoga makin sukses

    BalasHapus
  8. semoga semua rencana mbak bisa berjalan dan sukses,... salam hangat dari sulawesi selatan

    BalasHapus
  9. Selamat ya bu, siap mengikuti kiprahnya. Kita duet aja yukk bu?
    Penulisnya: Mojang & Jajaka Garut.
    Heheheh

    BalasHapus
  10. indie ini maksudnya, ibu tetap memeprcayakan ke jasa penerbit kecil?
    atau semua ibu tangani sendiri?

    saya juga sedang berusaha menerbitkan bukus aya bu, buku sederhana.. semua saya tanganis endiri. dari desain lay out menggunakan indesign, desain cover menggunakan corel.. mengedit sendiri.

    sampai saya dibantu oleh teman yg memiliki jasa percetakan. untuk memperbanyak eksemplar

    terakhir saya yg belum faham caranya adalah mendapatkan nomor ISBN nya...

    BalasHapus
  11. Alhamdulilah, selamat yah, Teh :)
    Ah, Ana kapan punya buku solo? Hehehehe

    BalasHapus
  12. Semoga suatu hari. Kalau aku bisa menerbitkan buk mudah2an nasib buku sebaik nasib bukumu. Aamiin

    BalasHapus
  13. Semoga suatu hari. Kalau aku bisa menerbitkan buk mudah2an nasib buku sebaik nasib bukumu. Aamiin

    BalasHapus

Silakan tulis komentar anda, sobat. Terima kasih sudah mampir, ya ...