Selasa, 22 Desember 2009

CINTA SEPENUH BUMI ITU KUPANGGIL ; MAMA


Menyebut Mama adalah menyebut kembang yang aku tak pernah menanam, namun tiba-tiba tumbuh dalam diam, berkembang dalam diri, diam-diam, tak kenal layu, tanpa kutahu dari mana awalnya.


Menyebut Mama adalah menyebut sekian jejak jalanan, yang membentang bukan saja dari buaian, melainkan jauh sebelum itu, dari detak jantung rahim kehidupan.

Menyebut Mama adalah menyebut sekian rasa tak tertahankan, oleh ke’rumasa’an yang tak terkendali oleh nalar. Memaksa selaksa rinai meleleh di sudut hati.


Seperti hari ini.

Seribu satu rasa melesak dalam dada. Entah bagaimana akan keluar, sebagai kalimat penghormatan bagi pengkhidmatannya yang tulus tak terbayarkan. Pilihan kalimat terindah tak pernah cukup pantas bagi kecintaan luhurnya pada anak rahim yang menjadikannya seorang ibu. Ibu bagi anak-anak. Ibu bagi kehidupan. Ibu bagi peradaban.


Mama …

Aku ingat saat dengan tekun kau genggam jemariku

Menuntun kemanapun langkah kuayun saat berlatih meniti jalan

Aku ingat saat dengan cemas kau tunggu kepulanganku dari pergi main yang lupa waktu

Dalam kekhawatiran, tak seucap kata pedas pun yang kau lontarkan, selain peluk hangat pelepas cemas yang membuncah.


Aku ingat saat dengan sabar engkau menjejeri langkah remajaku, yang terkadang sulit kau mengerti tapi coba kau pahami. Meski aku bukan termasuk remaja yang sulit diatur, masa-masa itu tetaplah sebuah masa sulit bagi sebuah hubungan saling memahami. Tak pernah ada friksi diantara kita karena engkau demikian arif menyikapi masa 'sulit'ku.


Aku sedih mengingat betapa engkau demikian kasih memperlakukan aku. Sedih karena hingga detik ini aku tak pernah bisa memberi berlembar-lembar cinta seperti cinta yang telah engkau selimutkan dalam jiwaku.Hingga kini tak pernah mampu kusebut engkau melebihi sebutan cintamu kepadaku. Dan disinilah aku dapat memahami kenapa Rasulullah mulia demikian memuliakanmu.


Aku ingat saat engkau mengajariku mengeja aksara dalam berlembar surat yang kukirim untuk ayah yang tinggal jauh dengan kami. Dibimbingnya aku menulis dengan tinta kearifan dan kasih, bukan dengan selaksa benci. Agar aku memahami bahwa hidup bukan tentang pendakwaan melainkan rangkaian perjalanan mengais nilai. Maka tempat yang berjauhan tak pernah membuatku kekurangan cinta dan sosok ayah. Bahkan, dengan takdir-Nya, aku bahkan merasakan banyak dilimpahi kasih, dari segala penjuru, kakek, nenek, paman, bibi, dan double cinta ibu.


Saat beranjak dewasa, aku tahu di sudut hatimu yang lain, engkau menyimpan luka yang dalam. Tapi tak sekalipun engkau pernah berucap kasar atau berperilaku keras, yang mengabarkan kedalaman luka itu. Tidak pernah. Saat kutanya mengapa, dengan halus engkau katakan : biarlah perih itu hanya milik mama, agar mama bisa dengan lapang memohon pinta pada Tuhan agar anak-anak mama tak pernah merasakan luka serupa.


Duh, Mama ...

Doa tak kunjung putus yang membuka pintu-pintu langit itulah rupanya, yang telah membuat hidup kami semua (anak-anak mama) berada dalam kelapangan dan ketentraman.

Lalu harus bagaimana lagi kami mengimbangi cinta sepenuh bumi yang telah engkau beri untuk kami? Tak kan pernah sanggup kami mencintaimu melebihi cintamu pada kami.

Hanya doa, di setiap helaan nafas kami agar kiranya Allah Yang Mahacinta mencintaimu kini dan kelak. Mohon kiranya Allah Yang Mahahalus dan Mahakaya senantiasa menganugerahi hidup sehat sejahtera, dan kelak menganugerahkan Istana indah di surga.


Amiiin ...





24 komentar:

  1. memori dan renungan yang terbungkus untaian kata indah. selamat hari ibu 22 desember.

    BalasHapus
  2. met hari ibu...kangen berat ma ibu :((

    BalasHapus
  3. selmat hari ibu mbak semoga terus berbahagia

    BalasHapus
  4. Amin. Selamat hari ibu mbak. Semoga terus sukses dan barokah.

    BalasHapus
  5. Rabbi, Lapangkanlah kuburnya. Terangilah ia dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar. Datangkanlah sosok mulia di hadapannya, sebagai wujud amal kebaikan beliau selama ini. Kutitipkan ia pada-Mu Ya Allah ... Rabbi, Rahmatilah hamba sebagai anak shaleh, agar mampu mendoakan kedua orang tua hamba. Sampaikan kepadanya, larik yang belum sempat kuverbalkan di hadapannya, bahwa Aku mencintainya.

    Aku jadi Kangen sama Almarhumah Ibu setelah membaca postingan ini....
    Koq jadi curhat aku.... Maaf yah mbak.
    Setetes butiran bening kayaknya sudah mulai menyeruak mencari jalan keluar....

    BalasHapus
  6. Air mata rasanya tak henti dihari ini menitik,teringat tentang segalanya kau ibu.Aku sayang padamu Ibu.

    *Selamat hari Ibu.

    BalasHapus
  7. Kasih mu tak pernah habis buatku Bunda.. tak pernah bisa aku mebalas semua yang pernah kau beri untukku...
    I love u Mom...
    Happy Mother day..

    BalasHapus
  8. Ibu memang makhluk paling ajaib dimuka bumi ini, sosok terindah yang tiada duanya....

    BalasHapus
  9. Speechless mbak membacanya.. Selamat hari ibu ya Mbak..

    BalasHapus
  10. Daku amatlah memendam rasa hormat dan empaty yang sangat tinggi kepada jutaan ibu-ibu Indonesia yang dengan rela, ikhlas telah membuang mimpi-mimpi indahnya dan dengan semangat pantang menyerah telah memenjarakan ( baca : membuikan ) diri untuk hanya sekedar mencari nafkah ( baca : mencari sepotong ubi ) demi mempertahankan keberlangsungan hidup putra putri tercintanya

    BalasHapus
  11. Selamat hari ibu buat para ibu dan calon ibu.. kasih sayangmu tak hilang sepanjang hayat..
    Semoga Allah membalas semua pengorbananmu….. I love you Mother

    BalasHapus
  12. aku merinding membaca tulisan mba yang ini,terharu mba...

    sungguh pemaparan yg indah dan tulus untuk seorang mama,aku jadi rindu mamaku hiksss...

    selamat hari ibu mba,..untukmu...untuk ibu hebat yg mencintai mama hebatnya sepenuh hati,juga untuk mamaku tercinta di sana.

    BalasHapus
  13. Masih lanjut nih ...

    Bundaku ,

    Dalam manis dan lezatnya kehidupan
    Cintamu ada dalam syukurku
    Dalam pahit dan getirnya hidup
    Kasihmu ada dalam Sabarku
    Dalam sulit dan berlikunya jalan
    Kompasmu ada dalam pikiranku
    Dalam gesekan dan benturan pergaulan
    Bijakmu ada dalam hatiku
    Tak kan ada cinta yang melebihi cintamu
    Tak kan ada kasih yang melebihi kasihmu
    Tak seperti sang mentari yang masih menyisakan malam
    Tak seperti sang udara yang masih mengosongkan ruang hampa
    Tak seperti samudra yang masih menghamparkan daratan
    Cintamu adalah sejati-jatinya cinta
    Kasihmu adalah sebenar-benarnya kasih
    Dalam darahku mengalir darahmu
    Dalam dagingku menempel dagingmu
    Dalam pikiranku menumpuk pintarmu
    Dalam hatiku menggunung bijakmu
    Dalam kasih ku ada kasihmu
    Tak satupun mampu memisahkan
    Tidak jarak
    Tidak waktu
    Tidak juga dimensi
    Harimu adalah hari-hariku
    Setiap hari adalah hari-harimu
    Bunda


    Selamat hari ibu

    BalasHapus
  14. @ Kabasaran Soultan : hebatnya mas yang satu ini. Puisinya ... duh...

    BalasHapus
  15. Selamat Hari Ibu, tepang ti Cep Hendrie urang Ciamis yeuh...!!

    BalasHapus
  16. Persembahan buat Mama yg sangat luar biasa, selamat hari Ibu ya Mbak...

    BalasHapus
  17. salam sobat
    selamat hari ibu untuk mamanya mba ANNIE dan juga mba ANNIE ,,
    semoga diberikan kesehatan,umur panjang,dan keberkahan oleh ALLAH SWT.amin.

    BalasHapus
  18. postingannya kaya akan makna :)
    nice post mbak.
    N
    met hari ibu .. :)

    BalasHapus
  19. Mengenal sosok bunda memang tak akan ada habisnya...
    Selamat Hari Ibu ya mbak...

    BalasHapus
  20. Mmh...gak mau komen dulu Ceu ah...
    Takut komentarku merusak syair yang indah ini. Juga makna terdalam yang terkandung di dalamnya...
    Mungkin hanya ini: ck..ck..ck...

    BalasHapus

Silakan tulis komentar anda, sobat. Terima kasih sudah mampir, ya ...