Minggu, 27 Desember 2009

SAHARA NAINAWA DAN BULAN MUHARAM


Sahara Nainawa?
Mungkin tak banyak yang tahu dimana ia...

Tapi saat kusebut : Padang Karbala?
Maka keseluruhan anatomi tubuh, jasad maupun ruh, sepakat melayang ke abad lampau, saat Al Husein, putera Sayidina Ali bin Abu Thalib, cucunda tercinta Rasulullah Muhammad saw, syahid disana.

Benar, Sahara Nainawa adalah nama lain Padang Karbala.

Mengenang Padang Karbala adalah mengenang luka yang dalam. Betapa keserakahan telah menumpulkan nurani, betapa kekuasaan telah menafikan hubungan darah. Ini adalah tragedi terbesar dalam hubungan persaudaraan sesama muslim. Sulit diterima akal bagaimana bisa keturunan shahabat Nabi, memutuskan untuk memerangi cucu tercinta Nabi.

Berabad sudah peristiwa itu berlalu, kita masih mengenangnya. Ada banyak peristiwa lain yang membuat Muharam sebagai bulan bersejarah hingga patut diisi dengan renungan dan ibadah, Padang Karbala tetap memiliki tempat di bilik jantung umat muslim.

Dengarlah kata-kata Al Husein saat berada di Karbala, tempat beliau akan di bunuh oleh pasukan Yazid bin Muawwiyah pimpinan Hurr bin Yazid Al Riyahi(Hurr ini pada akhirnya -di tengah peperangan tersebut- berbalik membela kehormatan keluarga suci Muhammad SAW, dan gugur sebagai syuhada).

"Wahai masa, Kau bukanlah kawan sejati, Kau hanya berputar antara pagi dan sore hari, antara orang pencari, kawan dan yang dibantai.
Masa, Kau tak pernah puas dengan pengganti.
Semua urusan hanya ada di tangan Ilahi. Semua yang hidup akan mati.
Alangkah dekatanya waktuku untuk segera pergi ke Surga, tempat istirahatku yang abadi
."


Di tempat lain dalam perjalan menuju Kufah (Irak) sebelum di belokkan ke Nainawa, di sebuah tempat yang bernama Zubalah, Al Husain berkata,

"Jika Dunia ini mempunyai harga, Ketahuilah pahala di sisi Allah lebih berharga.
Jika badan tercipta untuk kematian, maka kematian di jalan Allah lebih utama.
Jika rezeki dibagikan menurut ketentuan, alangkah baiknya untuk tidak serakah dalam usaha.
Jika harta setelah terkumpul akan ditinggalkan, mengapa orang kikir untuk menginfakkannya."

Pembantaian di Sahara Nainawa sungguh tak terperikan, saya tak sanggup menuliskannya disini. Saya hanya ingin mengenang cucunda tercinta Rasulullah mulia ini dengan menyitir kata-katanya yang tersusun indah seperti di atas, untuk mengingatkan diri agar tak tertipu dunia. Di samping itu, pemahaman saya masih dangkal untuk dapat menggali hikmah besar di balik peristiwa memilukan ini. Tangan Allah telah bekerja untuk ini. Gerangan apa yang harus kita maknai dalam bulan kepedihan ini? Sedang di bulan ini pula telah Allah limpahkan beribu karunia bagi Nabi-nabi terdahulu.

Maka bulan kepedihan atau bulan kesyukurankah Muharam?
Barangkali keduanya iya. Saya hanya ingin mengingat kembali beberapa peristiwa lain di bulan Muharam, yang menjadikannya bulan kedua selain Ramadhan yang sangat Nabi tunggu-tunggu.

Ibnu Abbas ra berkata :


"Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari asy-Syura dan bulan Ramadhan."

(HR. Bukhari-Muslim)

Peristiwa itu antara lain :

  1. Setelah beratus-ratus tahun meminta ampun dan taubat pada Allah, maka pada hari yang bersejarah 10 Muharam inilah, Allah telah menerima taubat Nabi Adam. Ini adalah satu penghormatan kepada Nabi Adam a.s.
  2. Pada Muharam juga, Nabi Idris a.s telah di bawa ke langit, sebagai tanda Allah menaikkan derajat baginda.
  3. Pada Muharam, tarikh berlabuhnya perahu Nabi Nuh a.s karena banjir yang melanda seluruh alam, di mana (menurut sebagian riwayat) hanya ada 40 keluarga termasuk manusia dan binatang saja yang terselamatkan dari banjir dahsyat tersebut.
  4. Nabi Ibrahim dilahirkan pada 10 Muharam dan diangkat sebagai Khalilullah (kekasih Allah) dan juga hari di mana baginda diselamatkan dari api yang dinyalakan oleh Namrud. Nabi Ibrahim diberi penghormatan dengan cara Allah memerintahkan kepada api supaya menjadi sejuk dan tidak membakar Nabi Ibrahim. Maka terselamatkanlah Nabi Ibrahim dari angkara kekejaman Namrud.
  5. Pada 10 Muharam ini juga Allah menerima taubat Nabi Daud.
  6. Pada 10 Muharam ini juga, Allah mengangkat Nabi Isa ke langit, di mana Allah telah menukarkan Nabi Isa dengan Yahuza. Ini merupakan satu penghormatan kepada Nabi Isa.
  7. Allah juga telah menyelamatkan Nabi Musa pada 10 Muharam dari kekejaman Firaun dengan mengurniakan mukjizat yaitu tongkat yang dapat menjadi ular besar yang memakan semua ular-ular ahli sihir dan menjadikan laut terbelah untuk dilalui oleh tentara Nabi Musa.
  8. Allah juga telah menenggelamkan Firaun, Haman dan Qarun serta kesemua harta-harta Qarun dalam bumi akibat kezaliman mereka. 10 Muharam, merupakan berakhirnya kekejaman Firaun pada masa itu.
  9. Allah juga telah mengeluarkan Nabi Yunus dari perut ikan setelah berada selama 40 hari di dalamnya. Allah telah memberikan hukuman secara tidak langsung kepada Nabi Yunus dengan cara ikan Nun menelannya. Dan pada 10 Muharam ini, Allah mengurniakan penghormatan kepada Nabi Yunus dengan mengampuni dan mengeluarkannya dari perut ikan Nun.
  10. Allah juga telah mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman a.s pada 10 Muharam sebagai penghormatan kepada baginda.

Maka demikianlah, Rasulullah saw memerintahkan ummatnya untuk berpuasa di bulan ini (Muharam), apapun rasa yang dirasakan, kesyukuran atau kepedihan, sebab puasa semata hanya untuk-Nya, sedang rasa hanya akan ada dalam bentuk kefanaan.



Sumber :

Tragedi Pembantaian Keluarga Suci Nabi SAW (Karbala, Iraq) oleh Sayyid Ibnu Thawus (589 H / 1168 M)

Sahara Nainawa, Taufiqurrahman Al-Azizy, Diva Press, 2009

pkpu.online


22 komentar:

  1. Subhanallah. Rasul-Nya yaitu Muhammad, SAW sungguh adalah teladan yang sebenar-benarnya teladan dalam segala hal. Artikel yang luar biasa. Resonansinya menggetarkan sum-sum tulang dan hati di pagi buta.

    BalasHapus
  2. Detail kisah pembantaian keluarga Nabi baru aku tahu dari sini. Terimakasih telah di-share, bunda Annie.

    BalasHapus
  3. Tragedi karbala bukan hanya menyakiti semua umat nabi. Namun ia tekah menyakiti rasa kebenaran an keadilan.
    Ia telah menyakiti kemanusiaan.
    Karbala menggambarkan pada kita sebuah penindasan keji yang tak terampuni oleh penguasa kepada kaum marginal, yg tersisih.
    Karbala mengingatkan kita bahwa ancaman itu selalu ada.
    BRsedihlah atas wafatnya Para Kekasih Nabi. Cucurkanlah air mata kita untuk Mereka.
    Ingatlah karba di setiap hari, di setiap waktu kita...

    BalasHapus
  4. Sahara Nainawa = Padang karballa, hm saya baru tau. Postingan mantap, meski saya bukan ahli pecinta Kisah Hasan dan Husin.

    BalasHapus
  5. salm sahabat
    wah bagus mbak...sungguh bagus thnxs n good luck ya

    BalasHapus
  6. Kisah tragedi pembantaian keluarga Nabi di Karbala meski menjadi luka yang dalam bagi umat Islam sepanjang sejarah, namun penuh dengan hikmah.
    Tragedi Karbala adalah pertarungan antara kebenaran dan kebatilan, antara kemanusiaan dan kebinatangan, antara kemuliaan dan kehinaan, antara kebebasan dan keterbelengguan.

    BalasHapus
  7. aku ndak puasa mbak...
    hiks...

    BalasHapus
  8. @ Ivan + kedai kopi : terima kasih kembali
    @ Insan : terima kasih telah melengkapi tulisan saya dengan hikmah yang akang tulis. Saya jadi merinding ....

    @ Newsoul : saya hanya ingin berbagi kisah untuk mengasah kecintaan saya pada Rasulullah saw dan orang2 beriman. Terima kasih kalau ada manfaat

    @ Dhana : trims ya

    @ Bang Iwan : Benar, bang

    @ Elsa : tak usah sedih, sebab "ketidakbolehan" itu juga bagian dari sunatullah, bukan? Gak puasa karena 'haidl' kan?

    BalasHapus
  9. Subhanallah... membaca lagi kisah ini, kembali hati saya perih, gigi2 gemeretakan menahan geram atas ulah para manusia terkutuk yg udah membantai sodara2 kita.

    Astagfirullahal 'adzim... ampuni dosa2 mereka ya Allah... sesungguhnya karna Engkaulah semua itu bisa terjadi...

    BalasHapus
  10. Mbak Annie.., renungannya bagus sekali.
    Semoga dengan berkaca pada tragedi di Padang Karbala ini, kita dapat belajar untuk menjauhkan diri dari keserakahan akibat kekuasaan.

    Makasih sharingnya mbak...

    BalasHapus
  11. Subhanallah, semoga hal yang sama tidak terjadi lagi!

    BalasHapus
  12. nice posting
    salam kenal terlebih dahulu hehehehe

    BalasHapus
  13. ooooohhh.... ini ya ceritanya.... aku baru tau... nice nice...

    BalasHapus
  14. Salam kenal mbak... Masya Allah aku tau 10 Muharram tapi luppaaa ada apa di bln ini,,,, thankss ya mba udh ngingetin:p

    BalasHapus
  15. Kisah ini memang begitu memilukan tinggal bagaimana sekarang kita mengambil hikmahnya...

    BalasHapus
  16. Subhanallah,...kisah yg memilukan meskipun banyak hikmah ya mba.
    trima kasih membaginya disini mba,maaf baru berkunjung mba...beberapa hari terakhir menemani mama yg berlibur ke jakarta.

    BalasHapus
  17. mampir sore mbak...
    Susah masuk di blog aku yah?

    BalasHapus
  18. iya, jadi inget kalo momen itu diperingati sebagai salah satu hari perenungan umat Islam syiah di Iran.

    BalasHapus
  19. kemaren baca kronoligis padang karbala dengan lengkap di blognya om iwan kok mbak.. beliau menceritakannya dengan bagus..

    tapi saya baru tahu nama lainnya padang karbala itu mbak..

    hukshuks, sama kayak mbak elsa..kemaren ngga puasa mbak..

    BalasHapus
  20. masya Alloh....

    kunjungan pertama mbak... :)

    BalasHapus
  21. makasih tas infonya luar biasa.........

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam atas al-Husain
      dan Ali bin husain
      dan putra-putra husain
      serta sahabt-sahabat husai..

      Labbaika yaa Husain alaika minny jamii'an salamullahi abada.

      Hapus

Silakan tulis komentar anda, sobat. Terima kasih sudah mampir, ya ...