Kamis, 17 September 2009

Shaum Keduapuluhtujuh : Menyucikan Harta



"Aduh ... pegalnya kakiku, antriannya panjang beneer," keluhan Bu Juju serta-merta menghambur usai keluar antrian. Tapi kok wajahnya cerah ya?

Usut punya usut ternyata ia 'berhasil' mendapat pecahan uang kertas baru nominal 2 ribuan, lima ribuan dan duapuluh ribuan. Terbayang bahagianya kelak dapat membagikannya pada para keponakan dan anak-anak yatim di kampung.

Penukaran uang menjelang hari raya menjadi fenomena tersendiri. Tak soal nilai nominalnya kecil, asal lembarannya baru dan masih 'segar' cukup untuk bagi-bagi rezeki di kampung halaman. Ada kebahagiaan yang terpancar dari budaya itu. Baik bagi yang memberi maupun bagi yang menerima.

Itu baru hal-hal yang bersifat hadiah, kasih sayang, shadaqah, yang aturan pemberiannya tidak ditentukan besarannya. Itu saja sudah menimbulkan efek 'bercahaya' berupa bahagia dan pahala yang Tuhan kirimkan bagi sang pemberi. Belum lagi bicara tentang pemberian yang diwajibkan sebagai konsekuensi penciptaan manusia sebagai makhluk sosial, yang disebut zakat.

Bicara tentang zakat, saya jadi teringat usul Kang eNeS agar saya menulis tentang kewajiban muslim yang satu ini. Maka sayapun kemudian bongkar buku, ketemulah Fiqih Islam Lengkap karangan Drs. H. Moh. Rifai dan Ihya 'Ulumuddin-nya Imam Ghazali. Dan inilah hasilnya, semoga bermanfaat.

Dalam Fiqih Islam, disebutkan bahwa zakat fitrah ditetapkan pada tahun ke 2 Hijrah (623 M), sebelum syara’ mengatur dengan jelas terhadap zakat mal.


Pada suatu hari pada tahun ke 2 Hijrah, Nabi saw mengumumkan di hadapan para shahabat tentang beberapa kewajiban yang harus dipenuhi oleh orang Islam, diantaranya adalah butir : “Wajib mengeluarkan zakat nafs” yang dalam masyarakat kita lebih dikenal dengan zakat fitrah.


Pengumuman itu dikeluarkan 2 hari sebelum Idul Fitri. Waktu itu Nabi saw hanya membagi zakat fitrah kepada fakir miskin sebagaimana keadaan membagi zakat mal sebelum turun ayat 60 Surat At-Taubah yang menerangkan tentang para mustahiq (orang yang wajib menerima zakat). Bahkan sesudah itupun Nabi saw sangat memetingkan bahwa zakat fitrah hanya diberikan kepada fakir miskin saja.


Karena demikian kompleksnya pembahasan tentang zakat mal, kali ini saya hanya hendak berbagi soal zakat fitrah saja. Bahasan ini sesuai dengan momen hari raya yang sebentar lagi akan kita jelang (semoga Allah masih memberi nikmat usia, amiiin).


Berbeda dengan zakat mal, zakat fitrah ialah “zakat pribadi” atau “zakat jiwa” yang harus dikeluarkan oleh setiap Muslim laki-laki dan perempuan, besar dan kecil, yang mempunyai kelebihan makanan bagi dirinya dan tanggungannya, pada malam hari atau pagi hari sebelum sholat Idul Fitri.


“Dari Ibnu ‘Abbas ra, ia berkata : Rasulullah saw mewajibkan zakat

fitrah itu selaku pembersih dari pada perbuatan sia-sa dan

omongan-omongan yang kotor, dari orang yang berpuasa dan

sebagai makanan bagi orang miskin.

Maka barangsiapa yang menunaikannnya sebelum sholat Ied,

itu adalah zakat fitrah yang diterima,

dan barangsiapa yang menunaikannya setelah sholat Ied,

maka itu hanyalah suatu shadaqah seperti shadaqah-shadaqah biasa.”

(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah dan disahkan oleh Hakim)


Jumlahnya adalah 1 sha’ atau 2,305 kg atau dibulatkan menjadi 2,5 kg untuk setiap jiwa. Ia dapat berupa beras atau makanan lainnya yang biasa menjadi makanan pokok. Namun, saat ini zakat fitrah dapat juga diberikan dalam bentuk uang tunai dengan catatan setara dengan 2,5 kg beras.

Maka setiap kepala keluarga Muslim wajib membayar untuk seluruh tanggungannya, seperti istri, seluruh anaknya, hamba sahaya/pembantunya, termasuk orangtuanya bila mereka tinggal bersamanya. Sebagaimana sabda Rasulullah saw :

“Bayarlah zakat fitrah orang-orang yang hidupnya

Menjadi tanggungan kamu”


Zakat selain sebagai sebuah kewajiban yang telah diperintahkan Allah kepada kita, ia juga memiliki dimensi social serta beragam hikmah.

  1. Mendidik kita untuk mau dan suka berkorban dan membersihkan jiwa dari sifat kikir dan bakhil.
  2. Zakat memberi kita kesadaran betapa manusia adalah bersaudara, tak ada lagi pikiran hanya hidup untuk diri sendiri.
  3. Mendidik kita untuk tetap dan mau bermurah hati, penderma, dan penyayang.
  4. Zakat dapat mejembatani jurang pemisah yang dalam antara si kaya dan si miskin, bahkan hilang sama sekali. Memupus rasa iri hati dan dengki yang kerap timbul akibat perbedaan status ekonomi.
  5. Meratakan nikmat Allah yang diberikan kepada manusia.

Maka saudaraku, marilah kita niatkan karena Allah semata membayar zakat fitrah usai terbenamnya matahari akhir bulan Ramadhan hingga sebelum sholat Idul Fitri. Agar diterima amalan kita sebagai zakat, bukan sebagai shadaqah.

Wallahu’alam bishawab …


(Kang eNeS … peernya selesai, alhamdulillah. Semoga menjadi manfaat untuk saya dan sobat semua. Amiiin…)

7 komentar:

  1. Zakat: pembersih jiwa kita. Tulisan mantap, mbak.

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah, akhirnya soal zakat fitrah ini diposting juga. Semoga menjadi bekal ilmu bagi ummat Islam yg sebentar lagi mau 'iedul fitri.
    Hatur nuhun ceu, tos mposting Zakat Fitrah.
    Good post...

    BalasHapus
  3. Artikelnya bermanfaat nih mbak... Ohya, itu yg nomer 6 dihapus saja mbak, soalnya gak ada isinya.

    Wah, bener-2 kejar setoran ya...? Hehehe... Mungkin selama libur lebaran aku 'cuti' ngeblog mbak... Aku mudik hari Sabtu kok.
    Selamat Idul Fitri mbak, maaf lahir batin...

    BalasHapus
  4. Ehmm...sebel kali hamba...tiga hari ga nge-blog.....Tak ada jaringan inet, mau ke warnet, tak ada alat...
    Huwh...sebel banget....sebal sebul.....

    Oh ya, tapi nice artikel la yah...
    Dan, alhamdulillah hamba sudah zakat...

    Oh ya, "Hidup itu Belajar! eps.3 sudah terbit(harusnya udah terbit dari tiga hari lalu, tapi ya itu gara-gara ga bisa inet'an)"...
    Silahkan menikamti ya....

    Oh ya,,,sekalian promosi...di rumah aku udah ke banyakan kucing persaia, apabila ada yang mau beli, kontak ya,,,semuanya jantan....kasihan butuh pengasuh segera......

    BalasHapus
  5. Postingan yg bermanfaat mbak.oya trima kasih mbak awardnya cm blm bs msg jaringan tptku lg timbul tenggelam kebtlan labtop jg lg ngadat mbak jd aku minta maaf yg sebsr2nya.

    BalasHapus
  6. Ramadhan sebentar lagi khan pamit
    Kemenangan akan kita gapai di hari yang fitri
    Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi
    Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa
    Dalam kesempatan hidup ada keluasan ilmu
    Hidup ini indah jika segala karena ALLAH SWT
    Kami sekeluarga menghaturkan
    Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
    Taqobalallahu minna wa minkum
    Mohon maaf lahir dan bathin

    BalasHapus
  7. Rahmat Surur :

    Assalamu'alaikum wr. wb.

    Bu ! dari apa yang pernah ku alami; bicara masalah
    zakat (khussusnya: zakat fithrah); laksana ketika orang ketemu baju di toko.

    ETALASE ZAKAT :

    A. TAHU > BUTUH > BELI > DIPAKE > DICUCI >
    DIJEMUR > DISTRIKA > DIPAKE,.. =bersih=
    === diaflikasikan dalam hidupnya (UNTUNG)

    B. TAHU > BUTUH > BELI > DIPAKE > TAK MAU
    MENCUCI > KOTOR > KOTOR > ...
    === mubadzir (RUGI)

    C. TAHU > BUTUH > BELI > TAK DIPAKE
    === pemborosan (RUGI)

    D. TAHU > BUTUH > TAK BELI > MAU PAKE
    === tak tahu malu (RUGI)

    E. TAHU > BUTUH > TAK BELI
    === kurang sehat 'aqalnya (RUGI)

    F. TAHU > TAK BUTUH
    === celaka, mirif khewan (IDEOT)

    G. TAHU
    === hanya dilihat saja (GILA)

    POTRET :

    @ DASAR HUKUMNYA TAHU, MAU MELAKSANAKAN
    @ DASAR HUKUMNYA TAHU, TAK MAU MELAKSANAKAN
    @ DASAR HUKUMNYA TAK TAHU, MAU MELAKSANAKAN
    @ DASAR HUKUMNYA TAK TAHU, TAK MAU MELAKSANAKAN

    PILIHAN :

    A. KITA MAU JADI ORANG UNTUNG ?
    B. KITA MAU JADI ORANG RUGI ?
    C. KITA MAU JADI ORANG IDEOT ?
    D. KITA MAU JADI ORANG GILA ?

    TIMBANGAN :
    A. JASMANI
    B. ROKHANI
    C. 'AQAL

    OUT PUT :
    A. BAIK/BENAR/TEPAT/HASIL

    B. BURUK/SALAH/MENCENG/RUGI

    TARGET :
    >>>>>>>>>>>>> SYURGA, ...

    >>>>>>>>>>>>> NERAKA, ...

    AKHIRNYA, SEMUANYA DIKEMALIKAN PADA DIRI MANUSIANYA ITU SENDIRI, KARENA MODAL UNTUK
    HIDUP DI MUKA BUMI INI SAMA

    KITA TERLAHIR DALAM KEADAAN SUCI

    HAKIKAT TADINYA SUCI,

    KEMBALINYA PUN HARUS SUCI PULA.

    wassalam.

    RAHMAT SURUR,
    CIDATAR 36-C, RT.06/07 DESA CIDATAR, KEC. CISURUPAN, KAB. GARUT, KODE POS 44163.

    BalasHapus

Silakan tulis komentar anda, sobat. Terima kasih sudah mampir, ya ...