Kamis, 03 September 2009

Shaum Ketigabelas : GEMPA!!

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
Lahaula walaa kuwwata illa billaahil 'aliyyil 'adziim ...

Tak ada yang dapat kita lakukan saat bumi bergoyang, menggeliat meluruskan lempeng dasarnya, saat bumi bertasbih pada ketentuan Pemilik Semesta Alam yang Maha Gagah dan Maha Perkasa, selain ucapan : Tiada daya dan upaya, Yaaa Allah ... selain dengan kehendakMu semata.
Gempa itu hanyalah kiamat kecil dalam ketetapanMu, tetapi sebuah peristiwa besar bagi kami yang begini kecil dan dhaif ...

Allahku ...
apa yang bisa kami lakukan bila tiada pertolonganMu??

Kemarin sore, guncangan itu menghentak keheningan komplek perumahan dimana saya tinggal. Sontak menghamburkan kami keluar dari setiap pintu rumah, menginggalkan apapun. Yang terpikir saat itu adalah takbir dan menyelamatkan diri dan anggota keluarga dari kemungkinan terjadinya keruntuhan tempat tinggal sehingga menimpa kami. Gempa yang lumayan besar kami rasakan bersama dalam kengerian dan ketakutan. Asma Allah terdengar dimana-mana. Ya, hanya asmaNya. Sebab kepada siapa lagi kita berlindung selian pada Yang Maha Gagah??

Bunyi pecahan barang (entah apa : guci, vas bunga, dll) berjatuhannya pigura dan apapun yang menempel di dinding, hanyalah potret seberapa besar gempa yang kami rasakan disini. Usai gempa, Garut gulita. Saat berbuka dan panggilan tarawih dilakukan dengan cara memukul bedug, selain suara adzan yang memang suaranya tidak sampai ke rumah-rumah kami.

sumber : okezone.com


Yang itu saja telah membuat lutut kami lemas, jantung bergetar hebat, pikiran tak menentu dan kepanikan yang meluas. Apatah lagi yang dirasakan saudara-saudara di pusat gempa?? Sungguh tak terperi kepedihan yang dirasa. Semoga mereka mendapat ketabahan dan kekuatan dalam menerima takdir Allah ini. Amiiin

Bukan untuk mengecilkan arti musibah yang terjadi, bila saya mengatakan bahwa kita masih bersyukur menerima semua ini. Sebab musibah ini hanyalah bentuk kasih sayang Allah kepada ummatNya. Kalau mau dibilang musibah, ini hanyalah sebuah musibah kecil, sebab musibah yang sebenarnya adalah lunturnya iman dari dalam hati kita !!

Bersyukur kita masih diberi iman padaNya, pada ketentuan yang telah digariskan olehNya, dan kita mau menerimanya dengan ikhlas, bagaimanapun keadaan kita saat ini. Bersyukur kita masih diberi waktu oleh Allah untuk dapat saling berbagi dengan saudara-saudara kita, apapun bentuknya. Banyak uluran bantuan dengan berbagai cara, melalui dompet, pengumpulan bantuan secara langsung, apapun. Semoga saudara-saudara yang mendapat musibah dapat menerima semuanya dengan ikhlas dan tawakal. Amiiin ...

13 komentar:

  1. malam bunda
    yup gempa melanda desa blue tasikmalaya nich bunda................
    sehat selalu ya bunda
    salam hangat selalu

    BalasHapus
  2. salam kenal bunda semoga rahmad dan hidayah selalu tercura untuk bunda sekeluarga.

    BalasHapus
  3. @ lintang ; amiin, semoga buat mbak lintang juga dan keluarga, ya

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. @ blue : Ooo ... orang Tasik, ya?! Semoga bunda sekeluarga juga tetap sehat dan dalam lindungan Allah, ya. Amiiin. Salam hangat juga dari Garut.

    BalasHapus
  6. Semoga yang mendapatkan musibah diberikan ketabahan... Amien...

    BalasHapus
  7. Just blog walking. Giving you a big smile for today! Hope you visit back. ;)

    BalasHapus
  8. "..musibah yang sebenarnya adalah lunturnya iman dari hati kita.." Memang betul, mbak! Musibah yang terjadi di dunia ini masih dapat kita hadapi karena Tuhan pasti akan menyertai kita. Tapi kalo iman sudah luntur, siapa lagi yang akan membantu kita?
    Syukurlah, mbak sekeluarga sehat2 saja di bencana gempa ini...

    BalasHapus
  9. Semoga saudara-saudara kita yang menderita karena gempa diberi ketabahan dan ketetapan iman.

    BalasHapus
  10. Saya pribadi sempat merasakan ketegangan spt yg di rasakan Teh Ani...
    Ketika itu th 2006, gempa mengguncang jogjakarta.
    Tanah yg ku pijak rasanya naik turun (bergelombang)....
    Alahmdulillah semua anggota keluarga selamat, walau plafond di ruang keluarga kami ambruk...bruk.

    Prihatin dgn para korban gempa Tasik, semoga mereka di beri kesabaran dan tawakal kpd Sang Pemilik Hidup.

    salam kenal ya Teh....

    BalasHapus
  11. Musibah memang bisa datang kapan saja, dimana saja dan pada siapa saja...
    Mungkin saja Allah sedang mengingatkan kita sebagai wujud kasihNYA pada umatNYA.
    Semoga bagi korban dari gempa tsb diberikan ketabahan. Amin...

    BalasHapus
  12. selamat dan sukses untuk award yang mbak terima...selamat menjalankan ibadah puasa...dan turut berduka cita untuk semua keluarga yang tertimpa musibah...semoga diberi kesabaran dan keiklasan ...

    BalasHapus
  13. Rahmat Surur
    Assalamu'alaikum wr. wb.
    Masya Allaah ...
    Astaghfirullaah ...
    Laa ilaa ha illaallaah ...xxx

    Yang pertama terucap
    ketika orang panik
    yang lebih sering diucapkan
    kalimah toyyibah
    memuji kepada yang Maha Kuasa atas Segala Kehendak-Nya ...

    Mungkinkah ini suatu cobaan ?
    Mungkinkah ini suatu ujian ?
    Mungkinkah ini suatu siksaan ?
    Mungkinkah di balik itu semua ada hikmah-Nya ?

    Tak begitu jauh
    jiwa yang paling dalam
    sedikitnya bisa menela'ahnya.

    Wassalamu'alaikum wr. wb.
    Rahmat Surur
    Cidatar, 6/7, Cidatar, Cisurupan, Garut, 44163

    BalasHapus

Silakan tulis komentar anda, sobat. Terima kasih sudah mampir, ya ...