Selasa, 21 Januari 2014

#1Hari1Ayat Hari ke 21 : Fabi ayyi aalaa i robbikumaa tukadzdzibaan

Banjir dimana-mana. 
Di sana- sini yang tampak adalah derasnya air yang menyeret sampah, kendaraan, orang bahkan rumah. Bencana sedang menimpa saudara-saudara kita di Indonesia.

Namun hebatnya, di sela musibah yang melanda itu, kita selalu bisa melihat mereka yang masih bisa tersenyum bahkan tertawa. Tentu saja mereka sedih dan bingung menyaksikan harta benda yang hilang terbawa arus, dokumen penting yang rusak dan keluarga yang harus mengungsi, tetapi mereka tak pernah putus asa dari rahmat Allah. Selalu ada yang bisa disyukuri meski diantara kecamuk rasa sedih dan takut. 

 Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
QS Ar-Rahman 13

Allah telah menitipkan hati untuk merasakan nikmat, sekecil apapun nikmat itu.  Maka berbahagialah mereka, saudara-saudara kita, yang masih bisa merasakan nikmat itu. Sebab sejatinya rasa nikmat tak hanya datang di saat lapang, melainkan pula ia hadir di setiap saat bahkan saat paling sulit sekalipun.

Buat saudara-saudaraku semua, saya sungguh salut dan bangga melihat kalian masih bisa menebar manfaat di tengah musibah yang melanda. Insya Allah, Allah selalu memberi yang terbaik saja untuk kita.

9 komentar:

  1. Ini salah satu ayat favorit saya mak ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ohya, mbak Niar, ayat ini seringkali menyuntikkan energi untuk melihat dan menyadari betapa banyak nikmat Allah dan betapa sedikit syukur kita. Astaghfirullah ...

      Hapus
  2. kita harus lebih banyak bersyukur, yang bukan sekedar bilang 'sukur', terhadap nikmat Tuhan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar sekali, dik Rian, syukur yang utama adalah dalam perilaku kita, bukan semata ucapan.

      Hapus
  3. duh jadi belajar banyak nih main ke blognya teteh....nuhun teteh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. nuhun geulis, neng Irma, sudah mampir disini. Terimakasih kalau tulisan sederhana dan banyak kurangnya ini memberi manfaat untukmu.

      Hapus
  4. Nuhun kanggo seratanana. Sae pisan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sami2, kang Aschev Hadiyana, hatur nuhun tos sindang

      Hapus
  5. Bila sudah begini, duh... tak dapat bibir ini berkata selain, alhamdulillaah....

    BalasHapus

Silakan tulis komentar anda, sobat. Terima kasih sudah mampir, ya ...