Kamis, 23 Januari 2014

#22 : Kita Menolak, Kadang Allah Justru Memberi

Dunia menjadi menarik karena ketidakpastiannya. Bayangkan bila kita tahu apa yang akan terjadi esok, lusa, bulan depan atau tahun depan. Mungkin tak akan ada usaha, harapan dan keinginan, toh sekeras apapun kita berusaha dan berharap, hasilnya sudah diketahui dan tak akan berubah.

Allah sungguh Mahamengerti, manusia itu itu makhluk yang serba ingin tahu karena dibekali akal untuk berfikir. Tapi, manusia juga harus paham, selain akal kita dibekali pula hati untuk menuntun. 

Di sepanjang perjalanan hidup di dunia, Allah mempersilakan manusia untuk melakukan apapun demi kebahagiaan, kesejahteraan, kemajuan dan pemenuhan kebutuhan, dalam koridor yang telah Dia gariskan melalui firmanNya. Bukankah "tidak semata-mata Allah ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah" kepadaNya?

Maka, untuk segala macam alasan hidup, tidak bisa tidak, kita harus menyandarkannya pada ruh ibadah. Kita makan, karena Allah memerintahkan kita makan, dengan cara dan perolehan yang halal dan thoyib. Kita bekerja, karena Allah. Kita tersenyum, karena Allah. Kita mengasuh anak, karena Allah. Kita memasak, karena Allah. Kita menuruti kata-kata suami, karena Allah. Kita berdebat dan mencari solusi, karena Allah. Kita menulis, karena Allah. Kita mencari penghiburan, juga karena Allah. Semuanya disandarkan kepada Allah.  Karena yang disandarkan karena Allah pasti akan terjaga dari hal-hal yang buruk. 

Maka tak ada yang sia-sia. Asik kan, kalau menyanyi (bersenandung) pun dapat pahala bila dilakukan oleh sebab yang baik, karena Allah? Akan dicatat malaikat Rokib  sang pencatat kebaikan sebagai amal shalih. Subhanallah ...

Bahkan ketika doa kita ditolak, kita berserah kepada Allah sebab Dialah penentu segala. Seringkali Allah memberi apa yang tidak kita harapkan, sebab Dia tahu yang terbaik untuk kita. 
Dalam QS Yunus 107 Allah telah berfirman : 



"Jika Allah melimpahkan suatu kemudharatan padamu,
maka tidak ada yang dapat menghilangkan kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagimu, maka tidak ada yang dapat menolak karuniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa saja yang dikehendakiNya di antara hamba- hambaNya dan Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Bila kita selalu berprasangka baik kepada Allah, maka penolakan Allah selalu dipandang sebagai sesuatu yang mengandung hikmah. Doa yang belum terkabulkan, bukan semata Allah benci, tapi diyakini sebagai sesuatu yang tertunda. Atau kalau memang doa itu sama sekali tidak terkabul, maka orang arif akan berkata pada dirinya : "Allah akan memberi hikmah kebaikan di balik semua ini."


12 komentar:

  1. aku jg pernah mengalaminya mba,,aku tls d blog jg,,aku manusia biasa,,ktika doa sdh dipanjatkan,,ktika smua ikhtiar yg mgkn, sdh dilakukan,,hanya Allah lah tempat berserah,,hanya Allah lah yang Mahatahu, apa yg trbaik bgi hambanya,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar, mbak, karena kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi dan apa yang terbaik bagi kita menurut pandangn Allah ...
      Semoga bisa istiqomah ya,mbak. Trmkash sudah mampir

      Hapus
  2. Bener banget mbak... kita harus selalu berprasangka baik kepada Allah sehingga kita akan ringan dalam menjalaninya :)
    Makasih utk sharingnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sayangnya kita lebih sering lalai, mbak.
      Sama-sama terimkasih sudah mampir

      Hapus
  3. kadang yang dikira baik bagi manusia belum tentu yang terbaik bagi Allah

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar, dik Joe. Disinilah pentingnya kita berprasangka baik pada Allah. Trmksh sudah mampir, ya

      Hapus
  4. Assalaamu'alaikum wr.wb, mbak Ani.... Demikianlah Allah mengajar kita erti bersykur dan qanaah dengan apa yang diberi oleh-NYA. Tidak semua yang kita minta akan dikabulkan. justeru Allah mahu melihat kesabaran dan ketaatan hamba-NYA saat ia diuji Allah dengan kesenangan dan kepayahan. Semoga sihat mbak Ani dan salam kenal dari Sarikei, Sarawak. SITI FATIMAH AHMAD.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr wb ... mbak Fatimah, senang menerim kunjungan dari mbak. Saya dan keluarga sehat, mbak semoga demikian pula dgn mbak Fatimah dan keluarga.nsya Allah saya mampir

      Hapus
  5. bagus banget postnya mbak.....
    kadang2 sbgai manusia biasa sy g bisa boong kalau msh timbul raa sedih, putus asa, dan bertanya why me,, tp kembali ingat lg Allah paling tau yang terbai buat hambanya... makasih sudah berbagi ya mbak.... salam kenal dari saya

    BalasHapus
  6. Mbak, aku baca #1hari 1 ayatmu ini, karena muncul terus di daftar bacaan blogku, :). Sayang terlambat ikutan, tapi saya jadi terinspirasi Mbak, selama ini saya terus memikirkan bagaimana menyelaraskan aktivitas membaca Quran dan menulis, jadi saya juga buat seperti Mbak ini, saya masih hutang baca tafsir Ibnu Katsir, bertahun2 gak kelar2,,, :). Sampaikan terimakasihnya ke pembuat eventnya juga ya...

    BalasHapus

Silakan tulis komentar anda, sobat. Terima kasih sudah mampir, ya ...