Sabtu, 25 Januari 2014

# 25 : Hujan adalah Rahmat, Manusia yang mengubahnya


Perasaan campur aduk selalu datang setiap melihat layar tv akhir-akhir ini. Banjir masih menenggelamkan banyak rumah di banyak kota di Indonesia. Sungguh, bukan musibah yang ringan.  

Padahal telah beberapa lama kita menanti hujan turun, ketika kemarau mulai membuat tanah sawah mengering dan pecah-pecah. Hujan kerap dinanti kehadirannya sebab ia menjanjikan kesuburan dan kesegaran.  Tapi kenapa justru ketika hujan tiba, ia seolah menjadi petaka?

Bukankah Allah telah berfirman bahwa melalui hujan Dia menyebarkan rahmatNya?


 
Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa
dan menyebarkan rahmat-Nya.
Dan Dialah yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji
(QS. Asy-Suro : 28)

Melalui hujan Allah memberikan perlindungan. Dari bencana kekeringan, dari kurangnya persediaan air, dari tingginya angka kebakaran lahan, dari bahaya kematian. 

Melalui hujan Allah menurunkan rejeki. Tetumbuhan memunculkan putik, bunga bermekaran, katak berlompatan, ikan berenang, Sungguh Ia Maha Terpuji. 

Tapi hujan yang sejatinya adalah rahmat Allah bagi seluruh makhluk, telah berubah. Tentu saja bukan Allah yang mengubahnya. Sebab tak mungkin dan mustahil Allah membuat kerusakan sebab Ia Maha Memelihara.

Perilaku bodoh dan lalai manusia yang membuat hujan berubah menjadi petaka. Air yang menderas seketika menjadi monster yang menerkam dari segala penjuru. Ia menyerang dari selokan yang dibekap sampah, dari sungai yang meluap akibat pendangkalan, dari hutan yang gundul karena penebangan liar, dari kepungan plastik yang menyumbat, bahkan dari arah yang tidak kita sangka-sangka.

Maka bila ini musibah, sungguh, musibah itu datang dari kita sendiri. Meski sedari kecil saya terbiasa menyimpan sampah pada tempatnya, saya mohon maaf bila di antara banjir yang mengepung itu ada terselip khilaf saya. 

Selain upaya bebenah dari diri sendiri, mulai saat ini, dan mulai dari hal kecil, yuk kita istighfar, mohon ampun atas khilaf yang terlampau sering kita lakukan. Semoga Allah segera mengeluarkan kita dari bencana ini, seraya terus berusaha tiada henti.

 

2 komentar:

Silakan tulis komentar anda, sobat. Terima kasih sudah mampir, ya ...